create your own banner at mybannermaker.com!

Kamis, 07 Maret 2019

Nyepi hari terbaikku selain Idul Fitri

Nyepi hari terbaikku selain Idul Fitri


Sudah hampir 13 tahun aku menikah dg istri yang asli desa krisik kec gandusari kab blitar. mungkin baru tahun ini kami gak bisa pulang saat lebaran nyepi karena kedua anak sedang serius seriusnya bersekolah. sebelum ini kami selalu pulang kampung. 

oiya kami berdua dan sekeluarga istri dari keluarga muslim. Tapi Nyepi adalah hari terbaik di desa "Bali" nya tanah Jawa yang bernama desa krisik. Berdasar catatan 2009, ada sekitar 3 ribuan umat hindu dari 7 ribuan warga krisik yang mayoritas muslim. 

Ada Pura Agung Arga Sonya, sebuah pura agung yang besar konon bisa menampung sekitar seribuan umat jika saat Hari Raya Nyepi ini. Di desa kami sudah lama keberagaman dan kebhineka tunggal ika an ini berlangsung. Dan semuanya tetap saling hormat menghormati. Jika lebaran fitri, sudah tradisi bahwa yang menjaga sepeda motor umat islam yang sedang sholat ied adalah para muda mudi umat Hindu, begitu pula sebaliknya jika Umat Hindu merayakan Nyepi, pagi di Pura sudah berjaga banyak umat muslim yang membantu kelancaran prosesi lebaran nyepi ini. 

Bahkan 4 th belakangan ini di desa kami sedang demam ogoh ogoh, ogoh ogoh ini dibuat hampir satu bulan sebelum nyepi sudah biasa yang bergantian membuat ya muda mudi muslim dan muda mudi hindu. Dan seperti halnya saat lebaran fitri, kenduri unggahan, maka umat Hindu pun melakukan kenduri sebelum lebaran nyepi yang batas waktunya antara lebaran melasthi dan satu jam sebelum catur brata penyepian dilakukan. 

Dalam kenduren itu makna umat Islam dan umat Hindu sama yakni ungkapan terimakasih atas rejeki dan berkah yang diberikan Tuhan selama satu tahun belakangan ini.
Yang terbaik adalah saat silaturahmi atau unjung unjung, jika di lebaran fitri yang berkewajiban unjung unjung adalah umat Hindu, dan saat lebaran nyepi seperti hari ini jika prosesi di Pura selesai sekitar jam 9an pagi maka umat Islam yang wajib bersilaturahmi ke umat hindu yang rumahnya biasa ditandai dengan penjor bambu, tanda beliau umat hindu dan sedang merayakan lebaran. Hari Terbaik bagi kami karena ini adalah kesempatan terbaik bagi kedua anak kecil kamu mengenal kebhinekaan tunggal ika yang merupakan tadisi bangsa dan negeri ini secara turun temurun. Tak perlu kami banyak bercerita tentang Gusti Allah SWT dan Sang Hyang Widhi Wasa kepada anak kami, karena mereka melihat dan merasakannya sendiri. Ya kami hidup di desa "bali" tanah jawa. Desa Krisik Kec Gandusari Kab Blitar. 

Semoga Gusti Allah SWT dan Sang Hyang Widhi Wasa memelihara keberagaman kami dan silaturahmi kami ini.
Om Shanti Shanti Shanti Om