create your own banner at mybannermaker.com!

Jumat, 16 Desember 2016

Total Football ala Riedl


Total Football ala Riedl
oleh Aven Januar

Sepanjang gelaran Piala AFF 2016, Tim Nasional Indonesia yang diarsiteki oleh Alfred Riedl seakan menjadi singa lapar yang selalu mengalami trend naik dan bermain over comeback (lambat panas). 

Kecerdikan Alfred Riedl meracik strategi pantas disaluti. Arsitek asal Austria tersebut pintar membaca permainan. Ia jeli melihat sejumlah kelemahan Tim lawan.

Riedl memahami rendahnya kualitas skill pemain Indonesia. Catatan Riedl sebelum turnamen, skill Indonesia hanya sedikit diatas filipina dan malaysia. Tapi masih dibawah Thailand dan Vietanam. Hal ini yang menjadi pr besar bagi pelatih senior yang sudah berpindah pindah menangani beberapa tim nasional termasuk diantaranya adalah lawan Indonesia - Vietnam.

Pada beberapa gelaran pertandingan persahabatan sebelum Piala AFF, termasuk saat uji coba dengan Malaysia. Indonesia yang rata-rata pemain Indonesia bertubuh pendek tapi memiliki kecepatan dan determinasi tinggi, Riedl memberi sentuhan 'Total Football Tactics'.

Taktik ini di negeri asalnya yakni Belanda, biasa digunakan oleh tim yang memiliki skill individu antar pemain yang tinggi. Serta pergerakan pemain yang cepat dan sulit diantisipasi dalam mendukung kinerja antar ruang untuk melakukan penyerangan maupun pertahanan.

Kebutuhan Timnas Indonesia, menurut Riedl adalah bagaimana mengolah kelebihan pemain Indonesia yang memiliki kecepatan tapi disisi lain cukup rendah dalam skill individu. Maka terciptalah Total Football ala Indonesia dari sentuhan tangan Alfred Riedl. Sepuluh Pemain Indonesia - minus Kiper- diminta untuk berdiri tidak terlalu jauh satu sama lain.

Setiap bola bergerak disetiap ruang (dalam latihan sepakbola dipergunakan ukuran 3 x 3 m) akan diisi 2 - 3 pemain, yang bertugas mengawal pergerakan bola beserta pemain lawan ketika lawan yang menguasai bola dengan tujuan mempermudah melakukan blocking pass ataupun blocking sector.  Begitupula sebaliknya ketika timnas Indonesia yang menguasai bola, dengan 2-3 pemain timnas disetiap ruang, maka bisa mempermudah pemain untuk melakukan kombinasi passing, wall pass ataupun direct pass.

Terkait dengan rendahnya skill dan tingginya determinasi, kekuatan pola penyerangan riedl ditumpukan pada sektor sayap Indonesia. Di kiri ada Rizki Pora dan di kanan ada Andik Vermansyah. Keduanya memiliki skill diatas rata rata pemain Indonesia khususnya soal kecepatan dan dribbling. Keduanya diberi tugas untuk mengangkat bola ketengah , memberikan umpan matang bagi striker klasik Indonesia, yakni Boaz Salossa.

Di Sektor depan, Riedl yang memilih walaupun Boaz secara kecepatan sudah menurun jauh dibanding era 7 - 8 tahun yang lalu. Tapi riedl menyadari hanya Boaz yang memiliki mental penyerang yang baik saat dibawah tekanan didepan gawang. 3 gol yang tercipta dari kaki Boaz sepanjang gelaran AFF 2016 adalah bukti gol yang sulit menghindar dari tekanan pemain lawan. Dibantu penyerang lubang dan pengendali harmonisasi disektor tengah, Riedl memilih pemain yang berpengalaman merumput di liga eropa, yakni stefano lilipaly. Jika Irfan Bachdim diberi ijin oleh klubnya bermain di gelaran AFF tahun ini,  maka riedl akan diberi opsi kombinasi penyerang lebih banyak.

Dari sektor Kiper, Riedl selalu memilih kiper yang memiliki pengalaman lebih tinggi dari kiper yang lainnya. Kurnia Meiga adalah pilihan tepat bagi Riedl, pada 2 gelaran AFF sebelumnya kurnia meiga telah tampil pada pemain utama maupun pemain pelapis.

Pada sektor belakang, Riedl menyimpan kombinasi pemain belakang bertubuh lebih besar daripada kebanyakan pemain bek Indonesia lainnya. Yanto Basna yang secara skill tidak terlalu tinggi tapi memiliki ketenangan yang baik khususnya saat menghadapi tekanan lawan. Basna dikombinasi dengan Fachrudin - salah satu bek tengah yang bermain pada gelaran AFF sebelumnya. Fachrudin bagi riedl adalah nyawa bagi jantung pertahanan Indonesia, memiliki skill dan kecepatan antisipasi yang tinggi. Sesekali berkombinasi dengan Hansamu, bek tengah yang memiliki skill heading yang tinggi, baik dalam antisipasi bola bola atas bahkan termasuk 2 gol yang tercipta dari kepala Hansamu adalah bukti Hansamu adalah bek prospektif bagi Timnas Indonesia untuk 3 - 5 tahun mendatang.

Pada sektor bek sayap, Riedl memilih pemain belakang yang memiliki determinasi tinggi kedepan. Benny Wahyudi di sektor kanan dan Abduh Lestaluhu di sektor kiri. Keduanya tidak memiliki pelapis di cadangan, maka jika salah satu cedera Riedl memilih menarik Manahati Lestusen ke sayap atau terpaksa menarik Dedi Kusnandar - pemain tengah yang memiliki naluri dan antisipasi pertahanan yang baik juga.

Sektor tengah selain sayap tak tergantikan Rizki Pora dan Andik Vermansyah, ada juga jenderal palsu atau false general, yang diterapkan oleh Riedl dalam Total Footballnya untuk merusak konsentrasi pemain lawan. Yakni Bayu Pradana, dengan skillnya yang pas pasan, Riedl menempatkannya sebagai false general seakan akan playmaker. Tapi sewaktu waktu bisa beralih fungsi menjadi tukang angkut air yang memiliki daya jelajah tinggi. Ada 2 pemain pelapisnya yang juga disiapkan bermain false general, yakni bayu gatra dan dedi kusnandar. Tapi keduanya belum banyak diberi kesempatan bermain oleh riedl.

Secara keseluruhan, itulah taktik total football Riedl yang mengaku skill pemain Indonesia masih jauh dibawah Thailand dan Vietnam. Tapi Riedl telah menciptakan taktik untuk mengatasi kesenjangan skill tersebut dengan permainan cepat antar ruang, permainan satu-dua sentuhan, direct passing dan yang terakhir adalah totalitas seluruh pemain dalam melakukan penyerangan dan pertahanan secara bersama-sama.

Selasa, 19 Juli 2016

Kebesaran Bangsa Indonesia di tanah haram Saudi Arabia


Kebesaran Bangsa Indonesia di tanah haram Arab Saudi

(Kisah dibalik sajrah Soekarno atau Pohon Soekarno di tanah haram Arab Saudi)
oleh Aven Januar

Pohon Soekarno

Beruntung bagi anda yang berkesempatan menunaikan ibadah haji atau umroh di era tahun 1980an keatas hingga saat ini. Kondisi alam Padang Arafah jauh berbeda dengan Padang Arafah era 1970an atau sebelumnya. Sejak 1980an, terasa hawa Padang Arafah lebih sejuk dan segar, karena umat muslim pasti sudah mengenal barisan pepohonan sepanjang kanan kiri jalan utama di padang arafah, warga Saudi Arabia mengenalnya sebagai Sajrah Soekarno atau Pohon Soekarno. Sebenarnya, di Indonesia pohon ini lebih dikenal dengan nama pohon mimbo atau pohon mimba. Pohon mimba ini mempunyai kemampuan bertahan hidup yang begitu luar biasa di tanah tandus yang kering.

Lalu kenapa pohon mimba disebut Pohon Soekarno di Arab Saudi? Disebut pohon Soekarno karena orang pertama yang mengenalkan pohon tersebut adalah Presiden Soekarno. Pada tahun 1955, Presiden Soekarno menunaikan ibadah haji. Pada saat itu, dia bertemu dengan Raja Fahd bin Abdul Azis yang memimpin kala itu. Saat itu Indonesia sudah menjadi anggota Gerakan Non Blok, jadi Presiden Soekarno mengutarakan pendapatnya seputar pelaksanaan ibadah haji. Salah satu gagasan Presiden Soekarno yaitu tentang perlunya penghijauan tanah suci agar sejuk dan nyaman.

Sistem Irigasi Tetes Soekarno

Gagasan Presiden Soerkano ini disambut baik oleh pemerintah Arab. Mereka membuat pot-pot besar yang kemudian diisi dengan tanah dari Indonesia dan Thailand. Sebagai ahli arsitektur Soekarno memberikan ide tentang aliran air sistem irigasi tetes yang kemudian ditanami pohon mimba tersebut.

Dengan sistem irigasi tetes 1500 meter atau 1,5 kilometer sepanjang 2 kanal itu konon merupakan sistem irigasi terpanjang yang pernah dibuat oleh Pemerintah Arab Saudi waktu itu. Selain itu, sebagai bentuk keseriusan gagasan ini, Pemerintah Indonesia atas instruksi Soekarno juga mengirimkan 20 tenaga ahli dari kehutanan untuk menguji secara komprehensif tentang struktur dan kontur tanah Arab Saudi. Kehadiran tenaga ahli itu didukung sekitar 50 an orang tenaga bangunan untuk membantu ratusan tenaga kerja Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia. Total waktu yang dibutuhkan pembangunan sistem irigasi tetes itu kurang lebih hampir 2 bulan. Sistem irigasi tetes dengan konstruksi kanal pipa dengan kran-kran air kecil ini membantu kembalinya kesuburan tanah di padang arafah.

Sistem irigasi tetes ini juga merupakan tinggalan gagasan Soekarno kepada Bangsa Saudi Arabia dan dunia, mengapa dunia ? Anda pernah melihat penyiraman tanaman di tanah rumput lapang yang luas seperti di lapangan sepakbola atau yang lainnya. Dengan kran air yang berputar memancar atau yang umum disebut sprinkler sistem, konon itu merupakan ide turunan atas skema irigasi tetes Soekarno.

Pohon Soekarno saat ini

Khusus di kawasan Padang Arafah, 'pohon Sukarno ini telah memenuhi sebagian besar Padang Arafah, sehingga selain merindangkan padang itu, juga untuk menghijaukan Arafah.

Dengan tinggi rata-rata 2 hingga 3 meter, pohon ini berdiri di sepanjang jalan-jalan utama Padang Arafah. Pohon dengan banyak manfaat ini juga tumbuh di lokasi-lokasi yang akan ditempati tenda-tenda jemaah haji dari seluruh dunia untuk melaksanakan prosesi wukuf.

Boleh dibilang, keberadaan pohon-pohon ini sangat membantu mengurangi suhu panas saat jemaah haji melaksanakan wukuf. Pemerintah Arab Saudi memang secara khusus memelihara keberadaan 'pohon Sukarno' ini.

Pohon Tangguh

Keberadaan Pohon Soekarno di Arafah memang diakui sejumlah orang yang berkunjung maupun sedang bekerja di lokasi itu merasakannya manfaatnya. Menjelang puncak haji biasanya banyak pekerja yang datang ke Arafah untuk mempersiapkan berbagai keperluan jamaah atau hanya sekedar membersihkan ilalang yang tumbuh sumbur di lokasi yang bakal ditempat jamaah saat wukuf. Sekalipun pohon itu mendapat perawatan dengan sistem irigasi tetes Soekarno tapi ketangguhan pohon itu tidak mati karena panas.

Pastinya saat ini jemaah Indonesia bisa berbangga diri dengan adanya 'pohon Sukarno' yang banyak dikenal oleh penduduk Arab Saudi itu. Dan pastinya pohon Soekarno menjadi sebuah kebesaran Bangsa Indonesia di tanah haram Saudi Arabia.

Jumat, 15 Juli 2016

The King Of Europe / Raja Eropa

The King Of Europe / Raja Eropa

Analisa Laga Perancis versus Portugal "The King of King" Final Euro 2016
11 Juli 2016

oleh Aven Januar

Pertandingan Terbaik ! Demikian headline koran pagi ini. Para penggemar sepakbola sejagat yang hampir sebulan ini menikmati berbagai kejutan yang lahir dari tiap babak pertandingan Euro. Mempercayai bahwa partai final euro 2016 sebagai pertandingan terbaik diantara keseluruhan pertandingan yang ada di euro 2016 ini.

"The King of King Match"
Pertandingan secara umum mengaburkan pandangan banyak pengamat sepakbola yang mengganggap bahwa partai final hanya milik Perancis. Begitu impresifnya penampilan Perancis pada babak sebelumnya dan ketergantungan yang tinggi Portugal pada sosok Cristiano Ronaldo menjadi latar belakang analisa para pengamat tersebut.
Tetapi Portugal ternyata membalikkan prediksi banyak pengamat, si banteng merah ini mampu bermain lepas, mampu menahan serangan cepat ala Perancis dengan baik, serta mampu juga melakukan serangan balik dengan cepat dan cermat. Kesemuanya dilakukan dengan pergerakan antar lini yang baik.

Perancis 'Superb Attack Tactics'

Perancis, yang sebelum pertandingan jauh lebih diunggulkan dalam partai final kali ini. Sejak formasi awal diumumkan 45 menit sebelum pertandingan, terlihat Perancis telah menyiapkan gelombang serangan bertubi-tubi di setiap sudut pertahanan Portugal. Giroud yang dipasang sebagai penyerang tunggal ditopang 3 gelandang serang yang haus gol, Griezmann, Pogba dan Sissoko. Dari keempat pemain itulah aliran penyerangan Perancis tercipta, pola serangan yang dinamis dan terencana baik dari kiri kanan maupun tengah. Berdasar catatan akhir gelaran Euro 2016, melalui keempat penyerangnya ini Perancis menjadi tim tersubur diantara kontestan euro lainnya,  dengan 13 gol yang berhasil dicetak. Alhasil saat partai final, penyerang Perancis pun berhasil menciptakan 8 peluang krusial yang berpeluang tercetaknya gol. Serta 7 peluang yang melenceng dari tiang gawang. Seandainya, Rui Patricio - Kiper Portugal tidak bermain cemerlang malam final lalu, maka penyerang-penyerang Perancis bisa melesakkan setidaknya lebih dari 3 gol ke gawang Portugal. Sehingga banyak pengamat bola yang memberikan angka 9 untuk taktik penyerangan Perancis.

Portugal 'Superb Defense Tactics'

Selain Italia dengan sistem pertahanan gerendelnya, ternyata malam final euro 2016, Portugal menyajikan sebuah sistem pertahanan zona marking yang lebih ketat dan terencana dibanding kontestan euro lainnya. Dibawah mistar berdiri sosok Rui Patricio,  pemain Sporting Lisbon ini bermain cemerlang dan layak merebut gelar pemain terbaik pada partai final euro 2016. Rui Patricio berhasil melakukan 7 kali penyelamatan krusial, dimulai dari sundulan kepala Griezmann hingga tendangan keras sissoko di sudut tiang jauh. Kiper dengan tinggi 183 cm ini berhasil menghalau setiap tendangan yang mengarah ke gawang. Walaupun masih seumur jagung sebagai kiper timnas Portugal ini, tetapi Rui mampu menunjukkan kualitasnya sebagai kiper terbaik euro tahun ini, mengalahkan beberapa nama senior seperti Buffon, Neuer dan Hugo Lloris.

Didepan Rui, ada Pepe, Fonte, Gueirerro, dan Cedric Soares. Keempat bek itu ditopang oleh si 'tukang angkut air' Joao Mario. Khusus Joao Mario ini, penulis mencatat setidaknya ada 8 kali dari 16 kali upaya merebut bola yang dilakukannya. Dan itu menorehkan tinta emas sebagai pemain 'tukang angkut air' terbaik di euro 2016 ini. Joao Mario menjelajah setiap sudut dari sisi tengah Perancis.

Portugal "Its Miracle"

Portugal layak disebut sebagai tim yang penuh kejutan, 'Its Miracle'. Perjalanan Portugal melaju ke babak Final ini bisa dibilang cukup unik dan penuh dengan kejutan. Karena Ronaldo dkk tak pernah meraih kemenangan di waktu normal sebelum laga semifinal mengalahkan Wales dengan skor 2-0. Portugal yang datang sebagai tim yang kurang diunggulkan, terlihat tampil kurang greget di fase penyisihan. Mereka hanya bisa meraih tiga pertandingan dengan hasil imbang. Untungnya Portugal bisa lolos ke babak 16 besar dengan predikat peringkat 3 terbaik. Dari babak 16 besar Portugal berhasil menyingkirkan Kroasia dengan skor 0-1 di babak perpanjangan waktu. Masuk ke babak 8 besar lagi-lagi keberuntungan nampak menaungi Portugal. Bermain imbang 0-0 hingga babak perpanjangan waktu, Portugal berhasil mengalahkan Polandia di Drama adu pinalti.

Pada partai final euro 2016 pun, langkah kejutan Portugal belum berhenti. Sosok Cristiano Ronaldo atau CR7 yang diharap mampu menjadi penggedor lini depan Portugal. Sejak menit ke 15 CR7 yang diganjal dengan keras oleh Giroud tak mampu bermain normal. Sampai di menit ke 25 pun, santos terpaksa menarik CR7 keluar dan diganti oleh Ricardo Quaresma. Publik bola pun memprediksi dengan ditarik keluarnya 'keajaiban' Portugal, CR7 , dipastikan Portugal akan bermain super defensif. Tapi pada fakta lapangannya berbeda, meskipun masih tampak kecenderungan bertahan, tapi Portugal mampu memberikan serangan balik dengan cepat dan cermat. Setiap lini mampu bermain dengan determinasi tinggi. Nani, menjadi sosok sentral lini depan usai CR7 keluar, mampu memberi kejutan dengan beberapa peluang emasnya. Bahkan dengan masuknya Eder di menit ke 79, tingkat serangan Portugal semakin meninggi. Hingga 'Its Miracle' Portugal datang di menit 109, diawali pergerakan Joao Moutinho disisi tengah dalam pertahanan Perancis memberikan bola matang pada Eder. Diperkirakan  eder akan memberikan umpan disudut tiang jauh pada Nani yang telah lepas dari pengawalan. Tapi prediksi itu meleset, Eder justru memberikan sepakan keras di sudut kanan kiper, sehingga lloris pun sempat terkejut dan gagal menahan laju deras bola. Gol.

Selamat kepada Portugal yang menjadi Jawara di gelaran 'king of the europe 2016'
Selamat kepada Perancis yang juga telah berhasil menjadi tuan rumah yang baik hingga berakhir dan sukses tanpa adanya gangguan keamanan yang berarti.

The King Of Europe / Raja Eropa

The King Of Europe / Raja Eropa

Analisa Laga Perancis versus Portugal "The King of King" Final Euro 2016
11 Juli 2016

oleh Aven Januar

Pertandingan Terbaik ! Demikian headline koran pagi ini. Para penggemar sepakbola sejagat yang hampir sebulan ini menikmati berbagai kejutan yang lahir dari tiap babak pertandingan Euro. Mempercayai bahwa partai final euro 2016 sebagai pertandingan terbaik diantara keseluruhan pertandingan yang ada di euro 2016 ini.

"The King of King Match"
Pertandingan secara umum mengaburkan pandangan banyak pengamat sepakbola yang mengganggap bahwa partai final hanya milik Perancis. Begitu impresifnya penampilan Perancis pada babak sebelumnya dan ketergantungan yang tinggi Portugal pada sosok Cristiano Ronaldo menjadi latar belakang analisa para pengamat tersebut.
Tetapi Portugal ternyata membalikkan prediksi banyak pengamat, si banteng merah ini mampu bermain lepas, mampu menahan serangan cepat ala Perancis dengan baik, serta mampu juga melakukan serangan balik dengan cepat dan cermat. Kesemuanya dilakukan dengan pergerakan antar lini yang baik.

Perancis 'Superb Attack Tactics'

Perancis, yang sebelum pertandingan jauh lebih diunggulkan dalam partai final kali ini. Sejak formasi awal diumumkan 45 menit sebelum pertandingan, terlihat Perancis telah menyiapkan gelombang serangan bertubi-tubi di setiap sudut pertahanan Portugal. Giroud yang dipasang sebagai penyerang tunggal ditopang 3 gelandang serang yang haus gol, Griezmann, Pogba dan Sissoko. Dari keempat pemain itulah aliran penyerangan Perancis tercipta, pola serangan yang dinamis dan terencana baik dari kiri kanan maupun tengah. Berdasar catatan akhir gelaran Euro 2016, melalui keempat penyerangnya ini Perancis menjadi tim tersubur diantara kontestan euro lainnya,  dengan 13 gol yang berhasil dicetak. Alhasil saat partai final, penyerang Perancis pun berhasil menciptakan 8 peluang krusial yang berpeluang tercetaknya gol. Serta 7 peluang yang melenceng dari tiang gawang. Seandainya, Rui Patricio - Kiper Portugal tidak bermain cemerlang malam final lalu, maka penyerang-penyerang Perancis bisa melesakkan setidaknya lebih dari 3 gol ke gawang Portugal. Sehingga banyak pengamat bola yang memberikan angka 9 untuk taktik penyerangan Perancis.

Portugal 'Superb Defense Tactics'

Selain Italia dengan sistem pertahanan gerendelnya, ternyata malam final euro 2016, Portugal menyajikan sebuah sistem pertahanan zona marking yang lebih ketat dan terencana dibanding kontestan euro lainnya. Dibawah mistar berdiri sosok Rui Patricio,  pemain Sporting Lisbon ini bermain cemerlang dan layak merebut gelar pemain terbaik pada partai final euro 2016. Rui Patricio berhasil melakukan 7 kali penyelamatan krusial, dimulai dari sundulan kepala Griezmann hingga tendangan keras sissoko di sudut tiang jauh. Kiper dengan tinggi 183 cm ini berhasil menghalau setiap tendangan yang mengarah ke gawang. Walaupun masih seumur jagung sebagai kiper timnas Portugal ini, tetapi Rui mampu menunjukkan kualitasnya sebagai kiper terbaik euro tahun ini, mengalahkan beberapa nama senior seperti Buffon, Neuer dan Hugo Lloris.

Didepan Rui, ada Pepe, Fonte, Gueirerro, dan Cedric Soares. Keempat bek itu ditopang oleh si 'tukang angkut air' Joao Mario. Khusus Joao Mario ini, penulis mencatat setidaknya ada 8 kali dari 16 kali upaya merebut bola yang dilakukannya. Dan itu menorehkan tinta emas sebagai pemain 'tukang angkut air' terbaik di euro 2016 ini. Joao Mario menjelajah setiap sudut dari sisi tengah Perancis.

Portugal "Its Miracle"

Portugal layak disebut sebagai tim yang penuh kejutan, 'Its Miracle'. Perjalanan Portugal melaju ke babak Final ini bisa dibilang cukup unik dan penuh dengan kejutan. Karena Ronaldo dkk tak pernah meraih kemenangan di waktu normal sebelum laga semifinal mengalahkan Wales dengan skor 2-0. Portugal yang datang sebagai tim yang kurang diunggulkan, terlihat tampil kurang greget di fase penyisihan. Mereka hanya bisa meraih tiga pertandingan dengan hasil imbang. Untungnya Portugal bisa lolos ke babak 16 besar dengan predikat peringkat 3 terbaik. Dari babak 16 besar Portugal berhasil menyingkirkan Kroasia dengan skor 0-1 di babak perpanjangan waktu. Masuk ke babak 8 besar lagi-lagi keberuntungan nampak menaungi Portugal. Bermain imbang 0-0 hingga babak perpanjangan waktu, Portugal berhasil mengalahkan Polandia di Drama adu pinalti.

Pada partai final euro 2016 pun, langkah kejutan Portugal belum berhenti. Sosok Cristiano Ronaldo atau CR7 yang diharap mampu menjadi penggedor lini depan Portugal. Sejak menit ke 15 CR7 yang diganjal dengan keras oleh Giroud tak mampu bermain normal. Sampai di menit ke 25 pun, santos terpaksa menarik CR7 keluar dan diganti oleh Ricardo Quaresma. Publik bola pun memprediksi dengan ditarik keluarnya 'keajaiban' Portugal, CR7 , dipastikan Portugal akan bermain super defensif. Tapi pada fakta lapangannya berbeda, meskipun masih tampak kecenderungan bertahan, tapi Portugal mampu memberikan serangan balik dengan cepat dan cermat. Setiap lini mampu bermain dengan determinasi tinggi. Nani, menjadi sosok sentral lini depan usai CR7 keluar, mampu memberi kejutan dengan beberapa peluang emasnya. Bahkan dengan masuknya Eder di menit ke 79, tingkat serangan Portugal semakin meninggi. Hingga 'Its Miracle' Portugal datang di menit 109, diawali pergerakan Joao Moutinho disisi tengah dalam pertahanan Perancis memberikan bola matang pada Eder. Diperkirakan  eder akan memberikan umpan disudut tiang jauh pada Nani yang telah lepas dari pengawalan. Tapi prediksi itu meleset, Eder justru memberikan sepakan keras di sudut kanan kiper, sehingga lloris pun sempat terkejut dan gagal menahan laju deras bola. Gol.

Selamat kepada Portugal yang menjadi Jawara di gelaran 'king of the europe 2016'
Selamat kepada Perancis yang juga telah berhasil menjadi tuan rumah yang baik hingga berakhir dan sukses tanpa adanya gangguan keamanan yang berarti.

Sabtu, 02 Juli 2016

The Match will Never Ends / Pertandingan tiada akhir


The Match will Never Ends
/ Pertandingan tiada akhir

Analisa Laga Jerman versus Italia
'Big Match' Perempatfinal Euro 2016
2 Juli 2016

oleh Aven Januar

Pertandingan yang sarat emosi antara Jerman versus Italia pada laga perempatfinal euro 2016, Sabtu 2 Juli 2016 semalam, harus berakhir dengan kemenangan Jerman 1-1 ( 6-5.pk). Pertandingan berjalan sesuai dengan ekspetasi tinggi dari pengamat dan pecinta bola diseluruh kolong jagat ini. Permainan penuh determinasi tinggi, skill mumpuni antar kedua tim serta laga sarat emosional.

Italia 'Superb Defense Tactics'

Italia, tim yang sedikit lebih diunggulkan, menunjukkan sebagai tim dengan pertahanan terbaik di euro 2016 ini. Banyak pengamat bola memberikan skor 8,5 untuk pertahanan Italia semalam. Dibawah mistar, berdiri sosok tinggi besar yang sarat pengalaman, Gianluigi Buffon, semalam sedang dalam performa terbaiknya. Setidaknya ada 5 peluang emas Jerman yang berhasil digagalkan oleh reflek cepat Buffon dalam mengantisipasi derasnya laju bola. 

Di depan Buffon, ada trio bek Juventus, Barzagli, Chielini dan Bonucci, telah berhasil menjadi tembok pertahanan yang kuat layaknya 'The Great Wall' China. Trio ini berkomunikasi dengan baik dalam menahan laju serangan tim panser, baik komunikasi pergerakan antar ruang hingga siapa mengantisipasi siapa. Duet Striker Jerman, Mario Gomez dan Thomas Muller seakan kehabisan akal dan tak diberi kesempatan untuk menciptakan gol. Bahkan Loew, setidaknya mengubah 4 sampai 5 kali perubahan posisi antar pemain lini depan. Gomez dari kiri ke kanan, Muller ditarik sedikit ke belakang, mendorong sayap kanan dan kiri untuk kearah tiang jauh hingga yang terakhir mendorong duet gelandang ozil dan kimmich ke depan.

Jerman 'Superb Midfield Tactics'

Sejak menit awal, Loew telah memberikan kejutan dengan perubahan formasi, dari formasi klasik penyerangan 4-2-3-1 menjadi 3-4-1-2, memberikan gambaran bagi para pengamat, bahwa loew tidak mau melepas bola di lapangan tengah. Terbukti, semalam Jerman dilapangan tengah berhasil memainkan ball position jauh lebih baik daripada pencipta tiki taka ball position, Spanyol. Midfield Jerman, Bermain 'touching ball' atau satu dua sentuhan di bola, ternyata bisa mereduksi determinasi pemain cepat Italia, Giacherrini maupun Florenzi. Salah satu kunci kemenangan penyerangan Jerman, walaupun lini depan gagal mencetak gol, tapi pemain tengah Jerman semalam layak diberi skor 9. Perubahan dari pola bertahan 3-4-1-2 berubah menjadi 4-3-3 saat menyerang dengan cepat membuat barisan tengah Italia seakan kedodoran dan kebingungan, menahbiskan Loew sebagai Best Tactician di perhelatan akbar tahun ini.

Jerman 'The Champs'

Jauh sebelum pelaksanaan Euro 2016, banyak pengamat yang memprediksi kalopun Jerman diberi kesempatan untuk menjadi kampiun di perhelatan kali ini adalah karena Jerman memiliki mental juara yang kuat. Memasuki perpanjangan waktu, pemain muda Italia bermain penuh emosional, setiap pergerakan cepat pemain Jerman dihadang dengan tackling keras dan cepat. Secara umum, permainan keras Italia bisa mereduksi kecepatan serangan Jerman termasuk diantaranya adalah penguasaan bola Jerman di lini tengah. Bahkan dalam fase perpanjang waktu, Italia berhasil mencuri 3 kali peluang serangan balik dari tengah ke depan, membuat jantung pendukung Jerman bergetar hebat. Tapi sekali lagi, - Jerman is the champ ! Jerman is the Winner ! - seperti yang diteriakkan loew jelang perpanjangan waktu dimulai. 


Pemain muda Jerman tidak terpancing membalas perlakuan kasar dan keras Italia. Bahkan Beberapa pemain senior yang di lapangan pun seperti sang kapten Schewini, Gomez dan Oezil berhasil memberikan contoh juga untuk tidak membalas perlakuan kasar dan keras Italia. Seandainya semalam pertandingan dimenangkan oleh Italia, maka pada babak semifinal, Italia tidak akan diperkuat beberapa pemain kuncinya seperti Sciglio dan Pelle dikarenakan akumulasi kartu kuning.


Memasuki fase adu penalti, yang mana sejak penendang pertama hingga ke tujuh Jerman tak sekalipun berhasil memimpin skor pertandingan, paling hebat Jerman hanya mampu menyamakan kedudukan, tapi petaka Italia berakhir di penendang kedelapan dan kesembilan. Performa Manuel Neuer pun tak bisa dipandang sebelah mata di babak tos tosan tersebut. Dianggap jauh lebih junior daripada Buffon, tapi penampilannya semalam, Neuer berhasil menahbiskannya sebagai pemain terbaik dalam  partai Big Match tersebut. Tapi inilah Jerman sang raja Turnamen dan tim yang selalu memiliki mental juara.

Sekali lagi selamat untuk Jerman !

Kamis, 30 Juni 2016

Kombinasi Hijau untuk hormati pemain Muslim di Timnas Jerman

Kombinasi Hijau untuk hormati pemain Muslim di Timnas Jerman

oleh Aven Januar

Dalam menyambut Euro 2016, Jerman yang disponsori Adidas mengeluarkan seragam kandang dengan warna tradisional timnas sebelumnya. Warna yang dipilih, putih sebagai dasar, dan hitam di bagian leher serta ujung lengan, dan sisi baju. Di samping itu terdapat logo juara Piala Dunia di bagian dada. Ditambah empat bintang, tanda empat gelar Piala Dunia di atas logo DFB.

Sementara itu, untuk jersey away, Jerman sedikit kontroversial. Mereka memakai warna yang cukup ‘menyakitkan mata’ sekilas. Di bagian depan, terdapat gegaris horizontal warna abu-abu dan hitam. Sementara bagian lengan diberi warna hijau, dengan ujung lengan berwarna hitam.

Kisah menarik adalah warna hijau di lengan, konon pihak DFB bermaksud menghormati 4 pemain beragama Islam yang berada di timnas Jerman di Euro 2016, yakni :

1. Emre Can – bek – Liverpool
2. Shkodran Mustafi – bek – Valencia
3. Sami Khedira – gelandang – Juventus
4. Mesut Ozil – gelandang – Arsenal

Serta penghormatan terhadap puluhan pemain muslim yang saat ini juga bermain di timnas Jerman di berbagai jenjang usia.

Pihak DFB juga mengikuti perkembangan isu rasialis yang sering terjadi di lapangan sepakbola. Sejak pertengahan 2014, DFB sepakat dan telah mensosialisasikan pada seluruh klub untuk bersama-sama memerangi isu rasialis di lapangan bola dalam bentuk apapun. Tidak sekedar hijau, kombinasi gegaris abu-abu dan hitam juga dalam maksud menghormati seluruh ras dan suku bangsa yang terlibat dalam kebersamaan di dunia sepakbola.

Kombinasi hijau ini adalah semangat DFB untuk bersama-sama membangun kebersamaan dalam lapangan bola termasuk diantaranya menghormati pemain muslim. DFB juga tak lupa saat Euro 2016 berlangsung pun berada di tengah bulan ramadhan.

Selasa, 28 Juni 2016

Catenaccio Ala Conte


Catenaccio Soccer ala Conte saat kontra Spanyol

oleh Aven Januar

Pertahanan rapat alias catenaccio jadi Salah satu faktor kemenangan Italia atas Spanyol pada laga perdelapan final Senin, 27 Juni 2016 lalu. Pertandingan yang disebut-sebut sebagai salah satu pertandingan terbaik di Euro 2016 sejauh ini hingga pertandingan perdelapan final. Berhasil membalikkan beragam prediksi sebelum pertandingan  dengan argumen bahwa gaya defensif Italia dan permainan berbasis penguasaan bola ala Spanyol akan membuat pertandingan ini membosankan.

Dalam game ini , Conte mengubah starting line up dikarenakan Antonio Candreva cedera dengan memainkan Mattia De Scigglio. Sementara pada tim yang berbeda Vicente Del Bosque memainkan susunan tim yang sana dalamnempat pertandingan beruntun. Memberi peluang pada Conte untuk menilik kelemahan yang dalam atas pertahanan Spanyol.

Conte berhasil redam pergerakan Iniesta dan Fabregas

Formula permainan Spanyol berbasis pada kreatifitas lini tengah mereka, dengan berpusat pada kreativitas Iniesta dan Fabregas. Berdua menjadi keeator untuk membuka pertahanan lawan dengan umpan-umpan pendek dan membuka ruang pergerakan yang cepat. Dibelakang mereka berdua, peran sentral dipegang Sergio Busquets persis di depan lini pertahanan adalah untuk mempertahankan alir bola dari belakang ke depan maupun sebaliknya. Serta berfungsi mempertahankan arah dan pola serangan Spanyol.

Setiap lawan yang dihadapi Spanyol, mengalami masalah yang pelik dalam mematikan ketiga pemain tersebut. Sehingga tampak bagi penggemar bola maupun pengamat memprediksi Spanyol menjadi salah satu tim unggulan dalam Piala Eropa tahun ini.

Akan tetapi Antonio Conte berhasil memperhatikan keunggulan Spanyol itu selama setahun belakangan. Yang mana Del Bosque termasuk jenis pelatih yang moderat terhadap pola permainan maupun pilihan pemain yang digunakan menjalankan skemanya. Alhasil, Italia berhasil menghentikan alur bola ke depan yang dilakukan oleh trio pemain tengah Spanyol itu. Busquets seakan sulit mendapatkan bola dan pergerakannya jarang terlihat apik seperti di pertandingan sebelumnya. Sementara Fabregas dan Iniesta hanya mampu mengalirkan bola ke samping tanpa bisa memberikan tusukan berarti ke tengah pertahanan Italia. Pada paruh waktu babak pertama, Ramos dan Pique mencoba mengubahnya dengan umpan-umpan jauh tapi itupun gagal, karena berhasil dihalau oleh pemain tengah Italia.

Italia sukses dengan Catenaccio modern

Trio pertahanan Italia, Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, dan Girgio Chiellini berhasil tampil solid. Permainan pola bertahan Catenaccio tidak sekedar sistem defensif semata tapi Conte memodifikasi dengan sistem yang lebih terstruktur dan solid antar lini Italia. Trio pertahanan Italia benar - benar tenang saat berada dibawah tekanan dan mampu memberikan umpan-umpan yang terukur jauh kedepan atau bahkan nyaman untuk menddrible bola hingga ke garis tengah lawan. Disisi lain Spanyol sebagai Juara Bertahan justru gagal menampilkan permainan mental juara yang jauh lebih baik. Pemain tengah maupun belakang Spanyol pun sulit keluar dari tekanan dari serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Italia. Kematangan seorang Iniesta pun mampu tereduksi oleh kecepatan gelandang mungil Italia, Giaccherini.

Pelle dan Eder

Hampir selama satu dekade ini, lini depan Italia dihuni oleh Penyerang Tengah yang glamor di kolong jagat, seperti Francesco Totti, Filippo Inzaghi, Alberto Gilardino hingga Alessandro Del Piero.
Saat ini, Italia hanya punya Graziano Pelle dan Eder, nama yang lumayan terkenal tapi belum mampu menggetarkan dada para tifosi Italia diseluruh dunia. Tetapi pola permainan direct pass ternyata sangat tepat dengan naluri menyerang mereka berdua. Pelle dan Eder selalu tepat pada in position untuk menerima bola dari belakang. Dalam game melawan Spanyol hanya belasan kali saja, mereka berdua Out Position dalam menerima bola. Alhasil, mereka berdua menciptakan 5 shot on target di babak pertama.
Conte memaksa dua sayapnya mampu berlari menyerang dari kedua sisi lapangan, baik  Mattia De Sciglo di kiri dan Florenzi di kanan. Kedua sayap itu harus bermain kreatif untuk menciptakan opsi penyerangan yang lebih lebar sehingga tidak bertemu dengan pertahanan Spanyol yang cenderung menyempit ditengah. Dan tentu melalui kedua sayap itulah , Pelle maupun Eder memiliki banyak peluang untuk menggedor pertahanan Spanyol.
Selain faktor sayap, Pelle dan Eder menjadi kedua belah yang saling menumpu, keduanya sangat solid dalam menciptakan peluang di depan. Pelle dalam satu fase waktu bisa memberikan umpan pada Eder dalam tujuh hingga sembilan kali kesempatan. Termasuk diantaranya umpan tumit yang brillian yang membuat Eder fight one on ne dengan David De Gea. Tetapi Spanyol memiliki kiper yang bermain luar biasa saat melawan Italia, De Gea on fire !sehingga brilliannya aksi Pelle dan Eder hanya mampu menciptakan dua gol saja. Andaikan De Gea tidak on fire malam itu, maka setidaknya ada 5 peluang on target Italia yang bisa dikonversi menjadi gol.
Pelle menjadi pemain terbaik dalam pertandingan ini. Pelle terus berlari dan terus menciptakan peluang. Dan sangat pantas akhirnya mendapat gol indah di akhir pertandingan.

Conte ciptakan total football ala Italia

Kekuatan terbesar dari tim Italia yang dibawa Conte adalah kemampuan mereka untuk bekerjasama dan bekerja satu sama lain. Conte sepanjang pertandingan berteriak hanya beberapa kata saja, yakni, "Bersatu, serangan bersatu, bertahan bersatu!".
Conte membuat timnya benar-benaf terlatih dengan baik. Mereka menyadari mereka bukan pemain bintang, tidak ada kata lain memaksa mereka bermain sebagai satu tim.

Lini Depan Spanyol kehilangan ruh

Sementara itu, lini depan Spanyol seperti kehilangan ruhnya di laga ini. Iniesta dan Fabregas sering mendapatkan bola tetapi gagal untuk memberikannya kepada trio lini depan La Roja; David Silva, Alvaro Morata, dan Nolito. Bahkan ketika mereka memasukkan Aritz Aduriz – yang, menurut Del Bosque, bisa menjadi target man untuk membuat Iniesta bisa bermain lebih dekat dengan gawang ,  Italia mampu menggagalkan taktik mereka. Spanyol tak mengganti formasi dan skema sejak awal permainan itu adalah bencana, karena Italia memiliki pelatih cerdas sekelas Conte.

Jumat, 25 Maret 2016

Menakar Peluang Kader Internal PDI Perjuangan Jawa Timur dalam Pilkada Jatim 2018


MENAKAR PELUANG KADER INTERNAL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR DALAM PILKADA JATIM 2018
Oleh : Aven Januar
Badan Infokom DPD PDI Perjuangan Jawa Timur


Situasi politik untuk pemilu kepala daerah Jawa Timur 2018 terus menghangat. Saat ini, perhatian sedang menyoroti arah dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).  PDI-P, sebagai partai pemilik 19 kursi di DPRD Jatim ini bisa menjadi suatu kekuatan bagi bakal calon gubernur yang ingin menarik dukungan dari partai politik. Dengan 19 kursi, PDI-P hanya membutuhkan 1 kursi dari parpol koalisi lainnya untuk memenuhi prasyarat dukungan. Beredar banyak nama yang masuk dalam radar Dewan Pimpinan Pusat maupun Dewan Pimpinan Daerah PDI-P, diantaranya adalah Wakil Gubernur Incumbent, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, hingga Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Terlepas dari mekanisme penjaringan internal maupun spekulasi yang berkembang, penulis menilai peluang PDI-P dalam Pilkada Jatim 2018 menjadi sorotan serius bagi para pelaku politik lainnya maupun partai politik lainnya khusus tampilnya kader internal PDI-P menuju kursi panas Gubernur Jawa Timur 2018 – 2023 ini. Ada dua hal utama yang menjadi rujukan serius terkait positioning PDI-P Jatim dalam Pilkada 2018. Pertama soliditas basis massa internal partai yang sudah diakui selama ini hal ini juga tercatat perkembangan suara pemilih PDI-P Jatim sejak 2004, 2009 hingga 2014 mengalami peningkatan walaupun rata-rata suara belum setara dengan suara PDI-P di tahun 1999 lalu. Kedua, kemampuan PDI-P dalam memberikan efek kejut, khususnya terkait calon internal partai, hal ini bisa ditinjau dari Pilkada DKI 2013 dengan memunculkan Joko Widodo, dan pada Pilkada Jawa Tengah di tahun yang sama dengan calon internal Ganjar Pranowo, saat itu keduanya merupakan calon underdog diantara calon yang diusung partai lainnya.

Menakar Calon Gubernur dari Kader Internal PDI-P Jatim

Penulis mencatat setidaknya ada 6 (enam) kader internal partai PDI-P Jatim yang bisa muncul sebagai kandidat dengan efek kejut yang tinggi dalam Pilkada Jatim 2018 
mendatang. Yakni :


1.      1. Pramono Anung
Diantara cagub internal lainnya, tingkat popularitas senior partai ini dibilang lumayan baik dikalangan internal partai maupun eksternal partai. Walaupun saat ini Pramono Anung, menjabat sebagai Menteri Sekretaris Kabinet sejak 12 Agustus 2015 lalu ini, tapi Pramono Anung adalah salah satu kader internal yang diprediksi mampu menandingi popularitas Gus Ipul sebagai kandidat cagub incumben. Ketokohan Pramono Anung dikalangan struktural partai kota/kabupaten hingga tingkat kelurahan memiliki keterikatan emosional yang sangat kuat. Hal ini juga didorong dengan latar belakang terpilihnya Pramono Anung sebagai anggota DPR RI selama 4 periode berturut-turut melalui Daerah Pemilihan Jawa Timur. Pasca meninggalnya tokoh sentral PDI-P Jawa Timur, yakni Ir. Soetjipto (eks Cagub Jatim 2008), figur Pramono Anung dipercaya mampu menjadi figur pemersatu dikalangan internal partai di Jawa Timur.

2.      2. Kusnadi
Figur Ketua DPD PDI-P Jatim ini juga salah satu yang dipercaya mampu menjadi figur pemersatu partai dikalangan internal partai. Tingkat Popularitas tokoh senior partai ini juga tidak bisa dipandang sebelah mata, Kusnadi adalah salah satu Anggota DPRD Jatim yang telah terpilih selama 4 kali berturut-turut melalui Daerah Pemilihan I Jawa Timur, Surabaya-Sidoarjo. Sebelum menjabat sebagai Ketua, Kusnadi adalah Sekretaris DPD, keberhasilan beliau sebagai panglima mesin internal partai, keberhasilannya meningkatkan suara partai 2009 menuju 2014, adalah keberhasilan Kusnadi yang tercatat dikalangan internal partai. Selain basis dukungan politik, Kusnadi yang memiliki latar belakang sebagai Pendidik, yakni Staf Pengajar Universitas 17 Agustus Surabaya, figur Kusnadi juga memiliki basis dukungan yang luas khususnya dikalangan pendidik atau dunia pendidikan di Jawa Timur.  

3.      3. Bambang Dwi Hartono

Mantan Walikota Surabaya dua periode ini juga merupakan salah satu tokoh internal partai PDI-P Jatim yang memiliki popularitas tinggi di Jawa Timur. Kinerjanya selama dua periode memimpin Kota besar nomer dua Se-Indonesia ini, dipercaya masyarakat Jawa Timur sebagai keberhasilan yang luar biasa. Ketika menjabat Walikota Surabaya, Bambang DH menggarap banyak program populis di Kota Surabaya, antara lain penataan drainase kota secara besar-besaran untuk antisipasi banjir, menata dan banyak membangun taman kota sebagai lahan resapan air, hingga penggratisan biaya sekolah dasar dan menengah. Dibawah kepemimpinan Bambang DH, pada tahun 2009, Surabaya meraih penghargaan “The Best Cost Effectiveness City” dari 133 kota lainnya se-Asia. Penghargaan tersebut ditujukan atas keberhasilannya menciptakan kota dengan biaya hidup paling murah atau rendah se Asia. Selain keberhasilan dalam memimpin birokrasi, Bambang DH panggilan akrabnya, juga dikenal dikalangan internal partai, sebagai tokoh kontroversial yang memiliki basis dukungan fanatik yang kuat. Selain Pramono Anung, Bambang DH juga dikenal dikalangan internal partai, sebagai pewaris Ir.Sutjipto sebagai figur pemersatu partai.

4.      4. Tri Rismaharini

Walikota Surabaya dua Periode ini juga memiliki popularitas yang tinggi, dengan gaya kepemimpinan sederhana dan blak-blakan ini dipercaya masyarakat sebagai kepemimpinan ala arek Jawa Timur. Risma panggilan akrabnya ini adalah wanita pertama yang terpilih sebagai Walikota Surabaya sepanjang sejarah. Risma juga tercatat sebagai Walikota wanita pertama melalui mekanisme pemilihan langsung sepanjang sejarah demokrasi di Indonesia ini. Berbagai prestasi nasional maupun internasional telah diraihnya, menjadikan figur risma menjadi penantang serius bagi kandidat kuat, Gus Ipul. Dikalangan internal partai PDI-P, Risma adalah figur baru mengingat latar belakangnya sebagai mantan birokrat karier di Pemkot Surabaya ini. Tapi mengingat popularitasnya yang tinggi, kalangan internal partai pun perlahan mulai menaruh kepercayaan untuk menjadikan Risma sebagai salah satu Cagub yang mampu memberikan kemenangan bagi PDI-P Jatim setelah gagal dalam Pilkada 2008 maupun 2013 lalu ini.

5.      5. Budi Sulistyono

Wakil Bupati Ngawi dua periode dan Bupati Ngawi dua periode ini merupakan salah satu calon yang memiliki garis kepemimpinan terpanjang di Jawa Timur. Jika selesai masa jabatan periode keduanya ini, maka Budi Sulistyono atau yang akrab disapa Kanang ini telah memimpin Kabupaten Ngawi selama 20 tahun. Selain kepemimpinan yang panjang, Kanang juga salah satu Bupati di Jawa Timur yang memiliki sederet prestasi yang tidak bisa dianggap remeh, antara lain program penghijauan yang menyabet prestasi penghijauan tingkat nasional, program penyelamatan sejumlah cagar budaya dimulai dari benteng Van Den Bosch, dan bangunan bersejarah peninggalan dr KRT Radjiman Wedyodiningrat. Disebagian besar Jawa Timur bagian barat, Kanang memiliki tingkat popularitas dan tingkat elektabilitas yang tinggi.

6.      6. Eddy Rumpoko

Walikota Batu dua periode ini 2007-2012 dan 2012 – 2017 ini merupakan putra sulung almarhum Brigjen Sugiyono yang dikenal Ebes Sugiyono yang merupakan perintis berdirinya PS Arema bersama Acub Zaenal. Sejak menjabat sebagai Walikota Batu pada 2007 lalu, Eddy Rumpoko berhasil menyulap Kota Batu sebagai destinasi wisata nasional. Berbagai Inovasi dan terobosannya, saat ini obyek wisata Kota Batu telah meningkat menjadi 10 objek wisata pada tahun 2014 lalu. Beberapa diantaranya telah dikenal sebagai wisata nasional yakni Jatim Park, Museum Transportasi Nasional dan Batu Night Spectacular. Dengan latar belakang pribadi yang kental dikalangan Arema mania, sosok Eddy Rumpoko memiliki popularitas yang begitu tinggi khususnya di wilayah Malang Raya dan Sekitarnya.

Selain faktor ketokohan kader internal, PDI-P Jatim memiliki keunggulan yang lain dibanding parpol lainnya, yakni kemenangan 13 pilkada dari total 19 pilkada serentak di 9 desember 2015 lalu ini. 70% diantaranya adalah kader internal PDI-P, yakni, Tri Rismaharini di Kota Surabaya, Samanhudi Anwar di Kota Blitar, Marhaenis di Kab Blitar, Yusuf Widiatmoko di Kab Banyuwangi, Raharto Teno di Kota Pasuruan, Budi Sulistyono di Kab Ngawi dan Hariyanti Sutrisno di Kab Kediri. Terlepas dari keberhasilan dalam Pilkada Kab/Kota tidak berpengaruh secara signifikan dalam Pilkada skala provinsi, akan tetapi PDI-P Jatim telah menunjukkan keberhasilannya dalam pemanasan mesin partai maupun menjaga konsistensi basis dukungan kolektif maupun basis dukungan fanatik partai.


#pilkada
#jatim
#jawatimur
#2018
#avenjanuar
#pdip
#pdiperjuangan
#trirismaharini
#bambangdh
#pramonoanung
#eddyrumpoko
#kanang
#budisulistyono 

Sabtu, 23 Januari 2016

Pemerintah Salah Urus




Pemerintah Salah Urus
Oleh Aven Januar

Harga Naik! Sembako Naik! Demikian headline beberapa media cetak nasional belakangan ini. Dengan dalih yang sama setiap tahunnya, jelang Ramadan dan Lebaran harga kebutuhan pokok meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan. Jika ditarik lebih jauh dengan dalih yang sama pada kondisi jelang Natal dan Tahun Baru masyarakat mengalami bencana yang sama yaitu harga sembako naik. Dalih tersebut telah menjadi alat pemaklum masyarakat agar tidak terjadi gejolak sosial ekonomi yang lebih jauh. Masyarakat seakan dibutakan pada kenyataan, sebagai negara agraris dengan berlimpah ruah hasil panen petani di beberapa daerah, mengapa masih ditemui melambung tingginya harga sembako. Hal ini jelas dikarenakan pemerintah salah urus, khususnya terkait dengan proses tata kelola pangan dan sembilan bahan pokok lainnya.

Jika menurut tinjauan BPS pada tahun 2009, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan). Pada bulan Maret 2009, sumbangan garis kemiskinan pangan terhadap garis kemiskinan sebesar 73,57 persen.

Sesuai dengan hukum ekonomi dasar bahwa proses ekonomi termasuk sembako itu sebenarnya terkait dengan tiga hal utama yaitu proses produksi, Distribusi dan arus konsumsi. Yang mana dalam mengurus ketiga hal tersebut pemerintah telah salah urus. Semisal pada proses produksi, selain terkait dengan kondisi cuaca, pemerintah telah menjauhkan kemudahan-kemudahan bagi petani untuk meningkatkan produksinya.

Sebagai contoh, kebijakan pemerintah terkait dengan subsidi pupuk yang dinikmati oleh pabrik-pabrik besar, justru tidak menguntungkan petani secara langsung. Karena saat pupuk menghilang di pasaran, maka nilai keekonomian subsidi pupuk itupun larut kedalam harga pupuk yang merupakan keuntungan pabrik pupuk. Dan saat pupuk menghilang di pasaran karena permainan tengkulak, pemerintah tidak mampu mencegahnya karena rendahnya kontrol pemerintah dalam mekanisme pasar pupuk. Dalam jangka menengah hilangnya pupuk di pasaran menyebabkan efek berantai pupuk langka, harga pupuk melambung tinggi, petani mengurangi penggunaan pupuk. Dan alhasil jumlah produksi petani menurun antara 7 hingga 10 persen karena pengurangan pupuk tersebut. Ditambah dengan kondisi alam yang tidak mendukung maka kondisi petani kita semakin terpuruk.

Pada kegiatan pasca produksi pun, pemerintah telah salah urus. Bulog sebagai pengendali harga pembelian tersebut tidak pernah melahirkan harga pembelian gabah yang menguntungkan petani kecil tapi cenderung mengikuti tren petani-petani besar. Alhasil para petani kecil dalam hal ini yang memiliki lahan kurang dari dua hektar justru mengalami kerugian jika harus dibeli sesuai harga GKG Bulog.

Dengan strategi ketahanan pangan dan bukan kedaulatan pangan, pemerintah secara membabi buta melakukan kebijakan impor pada beberapa item penting sektor pangan seperti beras dan gula. Sehingga semakin memperpuruk kegiatan pasca produksi para petani.

Dari beberapa kondisi di atas, yang memberikan peluang bagi pedagang besar ataupun tengkulak mempermainkan harga sembako yang beredar. Dengan kemampuan lebih untuk peningkatan jumlah stok barang, maka jumlah barang beredar di pasaran murni dikendalikan oleh para tengkulak tersebut. Sekali lagi masyarakat Indonesia yang mengandalkan kebutuhan pokok tersebut memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap berapapun harga sembako di pasaran.

Pemerintah telah salah urus, dalam memimpin kebijakan pada sektor pangan sehingga tidak mampu lagi mengendalikan harga sembako. Karena realita telah berbicara bahwa kebutuhan pokok masyarakat Indonesia telah sepenuhnya dikendalikan oleh mekanisme pasar. Dalam jangka panjang, problem-problem kesulitan pangan akan menjadi momok yang menakutkan di usia bangsa Indonesia yang baru berusia 66 tahun ini. (*)

*) Penulis adalah Ketua Departemen Pemuda DPD PDI Perjuangan Jawa Timur dan Wakil Ketua DPD Repdem Jawa Timur.


Sumber Berita :

Keunggulan Alamiah Pasar Tradisional


Kamis, 18 Agustus 2011 diposting pada kategori ARTIKEL

Melawan Pasar Modern (bagian kedua-habis)
Keunggulan Alamiah Pasar Tradisional
Oleh Aven Januar

BERBEDA dengan pasar modern, sejatinya pasar tradisional secara komparatif memiliki keunggulan alamiah yang bersaing dan tidak dimiliki secara langsung oleh pasar modern. Pertama, Lokasi yang strategis, di kebanyakan kota khususnya di tanah jawa yang memiliki tata ruang perkotaan sisa rezim kolonial, telah menempatkan pasar tradisional pada posisi pusat kota. Posisi tersebut menjadikan pasar tradisional sebagai center of interest bagi para konsumen kelas menengah dan kelas bawah. Maksud utama dari rezim kolonial waktu itu adalah pasar sebagai kebutuhan sosial masyarakat dengan diletakkan di pusat kota yang notabene adalah pusat pemerintahan, maka pergerakan masyarakat bawah maupun isu terkini yang berkembang mudah dikontrol. Selain itu juga menegaskan posisi pusat kota sebagai pusat keramaian dan hiburan. Akan tetapi sejak era pemerintahan orde baru yang lebih mementingkan kepentingan padat modal termasuk mal-mal dan juga kepentingan bisnis lainnya, bagi pemerintahan waktu itu menilai pasar tradisional di pusat kota malah menambah permasalahan keruwetan baik lalu lintas maupun ketertiban. Maka perlahan, pemerintah daerah menempatkan kebijakan penggusuran pasar tradisional dengan dipindahkan lokasinya dipinggiran kota. Dan serangkaian penggusuran pasar tradisional terjadi di puluhan kota di pulau Jawa, dan keberadaan pasar tradisional pun mulai terpinggirkan. Perubahan tata ruang tersebut menggeser perilaku konsumen yang menuntut lokasi belanja yang lebih dekat yaitu pusat kota dan mulai meninggalkan pasar tradisional.

Keunggulan alamiah kedua pasar tradisional adalah area penjualan yang luas dengan didukung keragaman jenis barang yang dijual. Dengan jumlah pedagang pasar yang cukup banyak, menempatkan sekali lagi peninggalan kebijakan rezim kolonial yang tidak pernah membuat pasar tradisional dengan area yang sempit. Selain itu dukungan lokasi pasar yang merupakan fasilitas umum seringkali berlokasi di tanah milik Negara dan bukan milik pribadi sehingga memungkinkan untuk dibangun pasar yang berareal luas. Selain itu, sudah cukup mahfum jika di pasar memperjualbelikan berbagai jenis barang, mulai dari sayur mayor, kebutuhan sembako, kebutuhan hidup sehari-hari lainnya. Sehingga konsumen merasa dimanjakan dengan beragam kebutuhan yang dijual di pasar. Jika diperbandingkan secara langsung dengan pasar modern, seperti minimarket, memiliki kekhususan dalam jenis barang yang dijual.

Keunggulan ketiga, pada pasar tradisional dikenal sistem penjualan berdasar hari atau pasaran. Sebagai contoh di Ibukota Jakarta, masih banyak pasar tradisional yang bernamakan hari yaitu Pasar Senen, Pasar Rebo, Pasar Kemis dan Pasar Minggu. Ataupun di beberapa kota di Jawa Timur masih menggunakan nama seperti Pasar Pahing, Pasar Pon, Pasar Kliwon dan lainnya. Sistem penjualan ini dimaksudkan hari diadakannya pasar tersebut. Hal ini secara tidak langsung mengatur perilaku konsumen termasuk kebutuhan yang harus dibelinya. Pada setiap hari atau pasaran tertentu sesuai namanya akan digelar pasar besar ataupun massal yang mana jenis barang yang dijual pun menjadi ciri khas bagi pasar tradisional tersebut.

Penulis memberikan contoh di Kota Blitar, jika di Pasar Legi yang tentunya pasar besarnya setiap pasaran legi maka jenis barang yang dijual di pasar legi yang utama adalah sayur mayur, sembako dan Kebutuhan rutin bulanan seperti sabun, sikat gigi atau obat pel, selain itu juga terdapat makanan ringan seperti biskuit dan sejenisnya. Maka konsumen diarahkan pada pasaran legi untuk membeli jenis barang tersebut. Pada pasar Pahing Kota Blitar, tersedia jenis barang yang dijual adalah berbagai jenis buah, berbagai jenis ikan darat maupun laut dan berbagai jenis rempah-rempah dalam skala besar seperti jahe, lengkuas dan kunyit. Dan seterusnya. Selain itu, lokasi pasar yang berdasarkan hari atau pasaran tersebut rata-rata memiliki lokasi yang sangat berjauhan, sehingga jika setiap konsumen melakukan pembelian berurutan secara hari atau pasaran tersebut tidak menyadari bahwa telah diarahkan untuk menciptakan perputaran uang berdasar regional lokasi pasar tersebut. Sehingga arus perputaran uang tidak berpusat pada satu wilayah saja.

Revitalisasi Pasar Tradisional

Namun, selain menyandang beberapa keunggulan alamiah tersebut, pasar tradisional memiliki kelemahan yang telah menjadi karakter dasar yang sangat sulit diubah. Faktor desain dan tampilan pasar, tata ruang, tata letak, keragaman dan kualitas barang, promosi penjualan, jam operasional pasar yang terbatas, serta optimalisasi pemanfaatan ruang jual.

Hal utama dalam menjalankan proses revitalisasi pasar tradisional adalah kebijakan pemerintah local yang didukung oleh pihak Legislatif lokal. Dalam menyusun perlindungan maupun meningkatkan peran pasar tradisional dalam proses berjalannya ekonomi masyarakat bawah perlu adanya penelitian yang serius tentang kebutuhan riil masyarakat pada daerah tersebut. Sehingga solusi tercipta karena benar-benar memenuhi perilaku konsumen dan tetap mempertimbangkan kemampuan para pedagang pasar tersebut dalam menjangkau harga los pasar yang baru.

Dalam segi fisik pasar, revitalisasi pasar tradisional dengan kondisi semi modern, awalnya Jakarta dan Surabaya menjadi pelopor. Di Surabaya contohnya, pasar Tambahrejo dan Darmo Trade Center, yang mana keduanya tetap menjaga eksistensi pasar tradisional dengan menempatkan dilantai bawah sedangkan untuk lantai 2 dan selanjutnya adalah pasar modern ataupun mal. Dalam perjalanannya konsep pasar seperti itu justru saling memberikan keuntungan dalam hal menjangkau konsumen. Konsumen diarahkan untuk one stop shopping, artinya segala jenis kebutuhan rumah tangga tersedia pada pasar tersebut. Selain juga memberikan keuntungan untuk menghindarkan keruwetan pada lalu lintas, karena gedung parkir juga tersedia.

Selain segi fisik, dalam proses revitalisasi pasar tradisional adalah pembinaan dan pemberdayaan terhadap para pedagang pasar tradisional tersebut. Diantaranya adalah dukungan terhadap akses permodalan maupun pembinaan terkait dengan jenis dan kemasan produk sehingga bisa bersaing dengan produk yang dijual oleh pasar modern. Khusus dalam akses permodalan, pemerintah daerah harus mampu membuka komunikasi yang baik dengan pihak perbankan ataupun lembaga non perbankan. Jenis pemberdayaan yang lain adalah persoalan kebersihan dan ketertiban di dalam pasar tradisional tersebut. Artinya jenis produk apapun yang dijual oleh pedagang dapatnya pedagang pasar menjaga kebersihan dan ketertiban pasar. Dan membiasakan untuk menjaga kualitas produk dengan segala peralatan yang dibutuhkan semisal, pedagang daging yang harus menggunakan kaus tangan khusus saat melayani pembeli dan lain sebagainya.

Sebagai tinjauan beberapa pemerintah daerah yang berhasil melakukan proses revitalisasi pasar tradisional dengan tolak ukur adalah pasar tradisional yang mampu bersaing dengan pasar modern antara lain Kota Solo dan Kota Blitar. Kota Solo yang merintis revitalisasi pasar dengan memulai penataan pedagang kaki lima sehingga tidak menganggu lalu lintas tetapi proses jual beli tetap berjalan dengan menata pada satu lokasi khusus dengan jaminan kebersihan dan ketertiban yang terjaga. Untuk Kota Blitar, dukungan pemerintah daerah setempat dengan memberikan akses terhadap lembaga perbankan setempat mampu menjaga konsistensi pedagang pasar untuk jumlah maupun kualitas produknya. Alhasil, kedua pemerintah daerah tersebut mampu membatasi keberadaan pasar modern dengan cara memperkuat kualitas pasar tradisional itu sendiri.

Berdasar data yang dimiliki oleh penulis pada akhir 2008 lalu Kota Blitar tercatat 11 minimarket yang ada diseluruh wilayah, saat ini hanya tinggal 7 minimarket modern yang mampu bertahan, dikarenakan ketidakmampuan bertahan menghadapi kekuatan pasar tradisional yang tidak pernah menurun jumlah pengunjungnya. Kota Solo, dengan beberapa wajah berubah menjadi modern akan tetapi perilaku konsumen setempat terhadap pasar tradisional tidak pernah surut. Sehingga kedua kota tersebut mampu meraih penghargaan atas prestasinya dalam revitalisasi pasar tradisional dan pemberdayaan pedagang pasar.

Sehingga yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah yang lain adalah niatan baik untuk memulai revitalisasi pasar tradisional dengan berbagai konsep pasar yang bisa menjadi acuan. Selamat bekerja untuk para bupati ataupun walikota di daerahnya masing-masing.(*)

Penulis adalah Ketua Departemen Pemuda DPD PDI Perjuangan Jawa Timur
Kontak Penulis :
Facebook Aven Januar

Sumber :

Pasar Tradisional vs Pasar Modern





Minggu, 14 Agustus 2011 diposting pada kategori ARTIKEL

Melawan Pasar Modern (1)
Pasar Tradisional vs Pasar Modern
Oleh: Aven Januar

MENJAMURNYA minimarket dan hypermarket di sejumlah wilayah di Jawa Timur memiliki dampak yang serius bagi perkembangan pasar tradisional. Secara tidak langsung, mempengaruhi penurunan tajam omzet para pedagang di pasar tradisional. Pasar tradisional tak memiliki daya saing yang kuat melawan pasar modern. Pasar tradisional yang terkesan kumuh, sumpek dan ketidakpastian harga menyebabkan menurunnya minat konsumen untuk membeli di pasar tradisional. Perlahan keberadaan pasar tradisional terancam keberadaannya. Belum lagi, beberapa pemerintah kabupaten atau kota lebih memilih menggusur pasar tradisional dengan dalih tata kota, kebersihan lingkungan dan menghindarkan dari macet. Alhasil puluhan pasar tradisional dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir telah musnah karena kebijakan penggusuran tersebut. Secara fungsi, munculnya konsepsi pasar adalah tempat berinteraksinya antar masyarakat, sebagai subsistem sosial hal tersebut menjaga keseimbangan sosial dalam masyarakat. Kegiatan interaksi tersebut telah menciptakan suasana yang harmonis antara pembeli dan pedagang sebagai individu dalam masyarakat. Di Indonesia, hal tersebut juga terkait dengan adat ketimuran yang menjadi proses interaksi sebagai bagian budaya silaturahmi antar warga. Pasar modern, minimarket ataupun hypermarket secara sosiologis telah memberikan dampak terhadap terciptanya masyarakat unsosial atau pribadi-pribadi yang individual karena konsepsi pasar modern tidak menciptakan ruang keberadaan proses tawar-menawar dan interaksi sebagai bagian utama. Konsumen diarahkan untuk memilih barangnya sendiri dan hanya tinggal membayar di kasir saja. Sistem sosial masyarakat telah mengalami perubahan dan tidak seimbang lagi karena fungsi pasar tradisional telah semakin berkurang.

Dari segi ekonomi, kemunculan pasar modern sangat memberikan dampak serius terhadap tatanan ekonomi masyarakat. Rantai panjang proses jual beli produk dari produsen hingga ke konsumen yang melibatkan ribuan pedagang pasar tradisional saat ini dipangkas oleh minimarket yang kemunculannya digawangi oleh para pemilik modal menengah dan besar. Secara analisis struktural ekonomi, pemutusan rantai panjang tadi menyebabkan pergeseran arus modal dan barang. Arus modal dan barangyang seharusnya melibatkan banyak komponen ekonomi masyarakat, saat ini hanya berputar pada produsen, investor pemilik minimarket dan konsumen saja. Untuk memiliki minimarket mini dengan luas areal penjualan 10 x 20 meter persegi, pemilik harus memiliki modal tertahan pada kisaran Rp 30 juta hingga Rp 50 juta untuk memiliki opsi penjualan langsung dengan diskon pada produsen. Belum lagi biaya pembangunan infrastruktur minimarket yang mencapai 30 juta hingga Rp 40 juta. Hal tersebut berbanding terbalik dengan pedagang pemula di pasar tradisional yang hanya membutuhkan modal Rp 3 juta hingga Rp 5 juta untuk mendapatkan satu stan di pasar. Maka, pedagang pasar tradisional yang hendak mengalihkan angka investasi pada pasar modern sangatlah berat.

Kebijakan pemerintah kabupaten dan pemerintah kota yang memberikan izin pendirian seluas-luasnya kepada pemilik minimarket, secara langsung juga memberikan tekanan terhadap keberadaan pasar tradisional. Hanya beberapa pemkab/pemkot yang menerapkan kebijakan jarak dengan pasar tradisional, akan tetapi kebijakan tersebut juga tidak mampu menyurutkan minat investor terhadap bisnis ritel yang saat ini sudah menjamur tersebut.

Kemunculan pasar modern juga didorong peralihan tren konsumtif masyarakat, dengan penilaian lebih bersih dan lebih nyaman tentu minimarket atau hypermarket menjadi pilihan utama. Soal harga, yang mana selisihnya tidak terlalu jauh dengan pasar tradisional maka konsumen pun tergiring untuk berbelanja di pasar modern. Belum lagi belakangan ini karena persaingan banyak minimarket dan hypermarket yang menggelar aksi diskon besar-besaran untuk menggiring konsumen. Menurut catatan penulis dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia pada akhir 2008 lalu konsumen pasar tradisional secara nasional pada kisaran 65%, sedangkan yang memilih pasar modern 35%. Dengan gencarnya pendirian pasar modern pada dua tahun terakhir, secara drastis perubahan terjadi konsumen pasar tradisional tinggal 55% dan pasar modern sudah mencapai 45%. Maka dalam kurun waktu lima tahun mendatang diperkirakan pembeli di pasar tradisional 'hanya' tinggal 35% hingga 40% saja.

Kemiskinan Absolut karena Pasar Modern

Pertumbuhan pasar modern atau yang sering disebut ritel modern yang selama kurun waktu 2000 hingga 2005 yang melakukan penetrasi massif pada beberapa dunia ketiga termasuk diantaranya adalah Indonesia telah dicatat oleh salah satu lembaga survey ekonomi internasional AC Nielsen pada tahun 2005 lalu. Yang mencatat bahwa membesarnya volume ritel modern di satu sisi justru melemahkan ritel tradisional. AC Nielsen mencatat pada kurun waktu yang sama lebih dari 1.200an pasar tradisional se-Asia Tenggara telah mengalami kebangkrutan, termasuk diantaranya penurunan omzet dan jumlah pedagang ritel tradisional.

Kajian terbaru Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM pada tahun 2011 menemukan bahwa ritel tradisional di Yogyakarta telah mengalami penurunan asset rata-rata sebesar 5,9%. Hasil studi penulis di Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar dalam kurun waktu 2009 hingga 2010, dikarenakan munculnya 2 minimarket di dekat pasar tradisional Wlingi telah menurunkan omzet pembelian di Pasar Wlingi hingga 7 persen setiap tahunnya dan memunculkan pengalihan profesi pedagang tradisional hingga 1 persen setiap tahunnya.

Peritel modern seperti hypermarket yang menyeruak di pusat-pusat perbelanjaan di perkotaan juga mulai menuai masalah terhadap keberadaan pedagang pasar tradisional. Secara nasional pada tahun 2007 lalu market share hypermarket yang baru mencapai 3%, pada triwulan pertama 2011 telah merebut market share hingga 5,5% dengan memacu pertumbuhan penjualan produk konsumsi hingga 17%, dan ini merupakan catatan tertinggi sebagai market share se-Asean berdasar catatan AC Nielsen.

Jika kondisi tersebut dibiarkan tanpa adanya dukungan regulasi dari pemerintah pusat terkait keberadaan ritel modern yang mengancam pedagang pasar tradisional maka dalam sepuluh tahun mendatang penulis memperkirakan akan terjadi kemiskinan absolut. 12,6 juta pedagang pasar tradisional yang tercatat di kementerian perdagangan pada akhir tahun 2010 lalu ditambah rata-rata 2 hingga 3 orang pegawai sehingga satu pedagang pasar tradisional menghidupi 4 kepala keluarga maka diperkirakan 118,2 juta menggantungkan hidupnya dari pasar tradisional tersebut. Sehingga jika penurunan asset hingga 7 persen setiap tahunnya, maka kemiskinan absolute akan tercipta di Indonesia dalam kurun waktu delapan hingga sepuluh tahun mendatang. Apakah pemerintah pusat masih tetap bergeming dengan menjamurnya peritel modern tanpa kendali regulasi? (*)

Kontak Penulis
Fb Aven Januar.

Sumber Berita :

Pravendi Januarsa : Globalisasi dalam Tinjauan Kritis Soekarno











Pravendi Januarsa : Globalisasi dalam Tinjauan Kritis Soekarno

……yang sebagian besar menggantungkan diri pada kerjasama dengan modal asing secara konvensionil adalah tidak sesuai dengan prinsip “Berdiri diatas kaki sendiri”…..(“Berdikari”-amanat Bung Karno dalam Pembukaan Sidang MPRS 11 April 1965)

Itulah Sedikit ramalan Bung Karno tentang kemungkinan bahwa adanya bantuan asing telah menciptakan ketidakmandirian Bangsa, serta secara tidak sadar telah menghancurkan masa depan dari suatu Bangsa yang serba tergantung tersebut. Hal ini yang harus menjadi perenungan bersama tentang Pembangunan Ekonomi yang tak terpengaruh oleh pola intervensi negara-negara kuat.

Sekarang ini sulit rasanya bagi kita untuk menghindar dari pengaruh globalisasi, hampir semua aspek kehidupan terimbas oleh globalisasi. Hal ini ditunjang juga oleh kemajuan teknologi komunikasi sehingga memungkinkan semakin hilangnya batas-batas Negara. Kemerdekaan Republik Indonesia yang diraih dengan susah payah dan pengorbanan jiwa raga pendiri Republik ini untuk mencapai kedaulatan negara justru saat ini batas-batas kedaulatan tersebut telah tersisihkan oleh arus Globalisasi.

Oleh karena itu penulis hendak mengetengahkan sebuah refleksi kritis kemunculan Globalisasi hingga jawaban kritis Bung Karno dalam penyikapan yang reflektif, evaluatif tetapi tetap memiliki kekuatan riil dalam menjawab Problem-problem utama yang muncul dalam Globalisasi. Yang terpenting adalah Bagaimana thesa Bung Karno dalam membangun kemandirian Bangsa Indonesia yang mungkin saat ini merupakan thesa dalam keterpurukan Bangsa Indonesia.

Globalisasi yang menyesatkan

Globalisasi dalam arti politik merupakan wujud dari hegemoni baru negara-negara Pemilik Modal dalam kerangka Penguasaan Negara-Negara Nirmodal. Menurut catatan Wallstreet Journal,1997 73% kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dikuasai oleh 7 Negara Kuat (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, Korea Selatan dan Belanda) sehingga memungkinkan mereka untuk melakukan penguasaan kepada negara-negara selatan pada sektor teknologi hingga 20 tahun kedepan. Globalisasi merupakan manifestasi dari berkembangnya sistem ekonomi pasar yang berkembang pada pertengahan tahun 1960-an yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan beberapa negara besar di Eropa Barat.

………prinsip yang harus diikuti ialah prinsip persamaan kedaulatan bagi semua bangsa, hal mana tentunya tidak lain dan tidak bukan merupakan penggunaan hak azasi manusia dan hak-hak azasi nasional. Bagi Semua Bangsa-Bangsa harus ada satu dasar, dan semua Bangsa harus menerima dasar itu, demi perlindungan dirinya dan demi keselamatan manusia…….(“To Build The World Anew”-Pidato Bung Karno dihadapan Sidang Umum PBB ke-XV 30 Spetember 1960)

Dalam hal Globalisasi ini, Bung Karno menyatakan garis-garis yang tegas dalam Hubungan Kausalitas antar negara yang terjadi, batasan itu adalah penegakan hak segala bangsa yang dinamakan Hak Azasi Manusia. Hal ini mencegah terjadinya proses kausalitas yang ekploitatif yang tidak mengindahkan adanya kedaulatan politik suatu negara.

Batas antar negara yang semakin tipis dikarenakan kemajuan arus transfer kerjasama Internasional telah menciptakan ruang-ruang baru bagi negara-negara besar untuk semakin meningkatkan pengurasan Sumber Daya Alam pada negara-negara dunia ketiga. Yang mana salah satu dari negara dunia ketiga tersebut adalah Indonesia. Warga Bangsa pun tidak menyadari pada pola negara-negara besar tersebut untuk melakukan penguasaan pada berbagai sektor. Jika ini terus berlangsung maka seterusnya kita akan tergantung kepada negara lain. Indonesia berdasar pada tahun 2000 yaitu 68% penduduknya hidup dari sektor pertanian(agraris) dan sudah seharusnya kita mampu mencukupi kebutuhan pangan kita sendiri akan tetapi sejak pertengahan tahun 1997 hingga sekarang untuk menutupi kebutuhan Beras dalam Negeri Pemerintah Indonesia harus mendatangkan Beras Impor walaupun variabel jumlahnya tidak menentu. Hal ini membuktikan bahwa ketergantungan kita pada kebutuhan pokok dari negara lain, belum lagi adanya Gula Impor dan yang lain, secara tidak sadar Bahwa Negara Adidaya telah memperdayai kita dengan cara yang sangat halus. Dan hubungan yang diciptakan oleh negara adidaya bukanlah manifestasi dari hubungan produktif melainkan hubungan yang ekploitatif. Akhirnya Indonesia negeri yang kaya raya akan “dimiskinkan” dengan berbagai cara oleh negara lain. Hal ini mengalami kemunduran yang sangat hebat, seperti apa yang telah dikatakan oleh Soekarno :

……kita sekarang bangsa yang dihormati oleh kawan-kawan kita dan disegani oleh lawan-lawan. Kita sekarang bukan hanya bangsa yang diperhitungkan tetapi kita SANGAT diperhitungkan…..(“Capailah Bintang-bintang dilangit/Tahun Berdikari”-Pidato Bung Karno Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1965)

Dalam hal penghormatan tersebut yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Bangsa yang besar, mampu membangun kepercayaan diri dalam kerjasama Internasional. Dan bukan seperti yang tergambarkan beberapa tahun belakang (khususnya sejak pertengahan 1990-an hingga saat ini) bahwa Kita dinyatakan sebagai Bangsa Peminta-minta dikarenakan pertambahan setiap tahunnya Hutang luar Negeri Kita. Artinya sudah saatnya kita kembali merenungi tentang amanat Bung Karno, membangun kembali keterpurukan kita, yang harus dinyatakan bersama oleh kebulatan tekad seluruh Rakyat Indonesia.

Trisakti Bung Karno Benteng Globalisasi

Kita semua yakin bahwa derasnya arus globalisasi kita semua tidak menginginkan implikasi buruk yang dihasilkan oleh Globalisasi seperti yang disebutkan diatas. Oleh karena itu mari kita renungi kembali Tujuan Negara yang diamanatkan oleh Pendiri Negeri dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang “asli” sebelum diamandemen khususnya alinea ke-IV ;

……kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh Tumpah Darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan Bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan Bangsa Indonesia itu dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia…….

Untuk mewujudkan tujuan negara tersebut, Bung Karno telah mengeluarkan amanat Pelaksanaanya yang termaktub disebut sebagai Trisakti, yaitu :
1. Berdaulat Dalam Bidang Politik;
2. Berdikari dalam Ekonomi;
3. Berkepribadian dalam Budaya;

Trisakti Bung Karno berisikan 3 hal pokok dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang mana jika para pembaca mendalami bisa menjadi pelajaran terpenting dalam melakukan antisipasi terhadap implikasi buruk yang ditimbulkan oleh Globalisasi. Dalam hal ini penulis juga tidak menginginkan adanya mitos-isasi terhadap ajaran Bung Karno, akan tetapi Penulis berusaha untuk mengajak kepada seluruh Pembaca untuk merenungi langkah terbaik ketika kita semua, Bangsa Indonesia mengalami keterpurukan selama beberapa tahun terakhir ini dan mungkin Trisakti Bung Karno adalah langkah riil yang bisa menghantarkan kita semua kedalam Kemandirian perekonomian Bangsa.

Berdaulat dalam Bidang Politik

Hampir 62 tahun lamanya Bangsa Indonesia melakukan Perjalanan Sejarah, dan dalam hal ini banyak jatuh Bangun berusaha untuk mempertahankan kedaulatan politik Republik Indonesia. Sebelum Kemerdekaan para pahlawan Bangsa Indonesia, pendiri Republik serta para pejuang nasional lainnya harus meregang nyawa untuk merebut kedaulatan politik yaitu, kemerdekaan. Saat ini Bangsa Indonesia telah memiliki kedaulatan politik yang secara de jure dan de facto sah maka sudah selayaknya kita berusaha untuk mempertahankan kedaulatan politik dari kesewenang-wenangan Bangsa Lain yang ada di seluruh dunia. Dalam artian yang jelas bahwa derasnya Globalisasi yang mampu meluluhlantakan kehormatan suatu negara, hal ini yang harus kita cegah. Karena Bung Karno sebagai salah satu pendiri Republik Ini telah menyatakan :

……kita cinta damai tetapi kita lebih cinta kemerdekaan (“Sekali Merdeka Tetap Merdeka”-Pidato Bung Karno 17 Agustus 1946)

Dalam artian pokok pikiran Bung Karno bahwa Bangsa Indonesia membuka seluas-luasnya terhadap segala bentuk kerjasama dari Negara Lain. Akan tetapi dalam pola kerjasama tersebut adalah kausalitas yang tidak eksploitatif sehingga dapatnya merusak hakekat kedaulatan Politik Republik Indonesia. Kedaulatan Politik suatu Negara adalah hal pokok dalam pendirian suatu negara, karena kedaulatan politik dilatarbelakangi oleh kontrak sosial bersama seluruh Rakyat Indonesia. Jika adanya beberapa tahun belakang ini, kita menyadari adanya intervensi asing dalam beberapa kebijakan negara khususnya dalam pengelolaan Sumber Daya Alam, hendaknya menjadi perenungan bagi seluruh Pemimpin Negara bahwa hal itu bisa menjadi ancaman yang serius terhadap kedaulatan politik kita. Kita harus menyadari bahwa kelemahan kita khususnya Sumber Daya Manusia dalam hal Pengelolaan Sumber Daya Alam, akan tetapi bukan berarti selanjutnya kita bergantung dalam hal Pengelolaan SDA terhadap Tenaga Ahli Asing. Sudah sewajarnya langkah Pemimpin Negara adalah melakukan Pembinaan yang serius terhadap Sumber Daya Manusia sehingga dapatnya menjadi Tonggak Penting penegakan Kedaulatan Politik kita. Belum Lagi pada sektor yang lain, perusahaan-perusahaan konvensional yang berdiri di belahan negeri memiliki kecenderungan yang tinggi untuk penggunaan Tenaga Ahli Asing, hal ini menjadi awal bencana Kedaulatan Politik Kita.

Bung Karno telah lama sekali meramalkan adanya Penjajahan model baru, akan tetapi karena perubahan rezim serta iklim politik yang ada maka memang diperlukan kebesaran hati kita untuk memulai bersama sebuah ide besar yang pernah terlahit di negeri ini untuk kembali meraih Kedaulatan Politik kita.

Berdikari dalam Ekonomi

……untuk membangun suatu negara yang demokratis, maka satu ekonomi yang merdeka yang harus dibangun. Tanpa ekonomi yang merdeka, tak mungkin kita mencapai kemerdekaan, tak mungkin kita mendirikan negara, tak mungkin kita tetap hidup……..(“Berdiri Diatas Kaki Sendiri” – Pidato Bung Karno dihadapan Sidang Umum MPRS ke-III 11 April 1965)

Amanat Politik Bung Karno mengandung pesan yang terdalam tentang kemandirian ekonomi Bangsa Indonesia. Penegakan kemandirian ekonomi tersebut merupakan cerminan upaya terbaik Negara dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang berlandaskan pada kesejahteraan sosial masyarakat. Nusantara diakui oleh banyak negara tentang kekayaan alam yang tersebar dari sabang hingga merauke, dari pulau We hingga Pulau Rote. Negeri kepulauan yang mengandung Minyak Bumi, Gas Alam, Granit, Marmer, Pasir Besi, Bauksit, aspal dan lain-lain. Dari Kekayaan alam tersebut jika digunakan setinggi-tingginya demi kemakmuran rakyat seperti yang termaktub dalam Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 (asli) maka dapatnya kita memiliki kekuatan ataupun modal dasar dalam pelaksanaan Pembangunan. Seperti contoh boom minyak pada pertengahan hingga akhir 1970-an, pada saat itu kita memiliki akumulasi modal yang lumayan besar, akan tetapi karena pemerintahan pada saat itu Corrupt dan pemerintahan saat itu tidak memiliki visi untuk menjalankan amanat penderitaan rakyat maka kita pun tak bisa menghindari adanya krisis ekonomi pada awal 1980-an yang mendorong masuknya hutang luar negeri pada awal 1980-an hingga akhirnya menimbulkan krisis ekonomi pada pertengahan 1990-an dikarenakan hutang luar negeri tersebut memiliki jatuh tempo pembayaran yang sama.

Bangsa Indonesia sebagai Negara-Bangsa (Nation-State) telah memiliki kekuatan yang utama dalam hal memecahkan problem dasar perekonomian yaitu sandang dan pangan kita. Sebagai Negara Agraris, kita memiliki cukup Pangan untuk kebutuhan dalam negeri, tetapi mengapa kita harus Meng-Impor Beras, jelas disitu ada praktek politik Pangan yang menjerumuskan produktivitas petani-petani kita. Belum lagi kekayaan kita terhadap SDA yang lain, tebu yang bisa menghasilkan gula serta tanaman pokok yang lain. Tetapi mengapa kita tak bisa memiliki kemandirian perekonomian, hal ini justru menjadi bertolak belakang dengan penggalian yang dalam oleh Bung Karno tentang wajah negeri Nusantara yang kaya ini.

Permasalahan Sumber Daya Manusia memang menjadi sumber permasalahan utama saat kita hendak melakukan pengelolaan Sumber Daya Alam secara mandiri. Hal ini bisa diatasi jika Pemerintahan memiliki visi yang jelas dalam menyusun kebijakan Sistem Pendidikan Nasional serta kebijakan lain yang terkait dengan Pengembangan SDM. Di tengah arus globalisasi saat ini, jika tidak segera dilaksanakan sistem pengembangan SDM yang berkesinambungan maka kita pun sebagai Bangsa akan terlibas oleh kekuatan SDM dari negara yang lain.Kita menyadari dalam perjalanan sejarah Bangsa bahwa budaya pertanian telah membangun semangat Rakyat Indonesia untuk Bekerja Keras dan Rajin, hal ini adalah modal utama dari Pengembangan SDM yang dilakukan menuju kemandirian ekonomi seperti apa yang diharapkan oleh Bung Karno. Seperti pesan Bung Karno,

……kita harus benar-benar berdiri teguh dan berpegang erat-erat pada prinsip “Berdiri diatas kaki Sendiri”, percaya pada kekuatan sendiri. Hal ini tidak bisa lain daripada keharusan untuk menjadikan kekuatan-kekuatan ekonomi kita yang riil-nyata sebagai landasan utama dalam menciptakan iklim-ekonomi yang kita perlukan…………( “Berdiri Diatas Kaki Sendiri” – Pidato Bung Karno dihadapan Sidang Umum MPRS ke-III 11 April 1965)

Berkepribadian dalam Budaya

Serangkaian serangan Budaya Asing melalui Globalisasi adalah merupakan salah satu upaya untuk menggoyang kepribadian Bangsa Indonesia. Harus kita sadari bersama bahwa dengan adanya kemajuan teknologi informasi menyebabkan transfer kebudayaan lintas negara sangat cepat dan tak dapat dihentikan. Anak-anak muda sangat rentan terhadap transfer budaya tersebut. Dimulai dari budaya pakaian hingga pola perilaku baru yang tercipta. Melalui berbagai media elektronik yang ada baik televisi maupun teknologi internet. Kita semua sebagai warga Bangsa tak menyadari bahwa itu menodai kepribadian Bangsa, padahal menurut Bung Karno kita masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup berat yang disebut Nation and Character Building. Bagaimana upaya untuk menciptakan Karakter khas Bangsa Indonesia. Yang terutama terbangun sejak Beratus-ratus tahun lamanya. Kebudayaan yang berkarakter kuat dan tegas serta memiliki keberpihakan yang jelas terhadap amanat penderitaan rakyat. Sebagaimana mungkin Budaya Asing yang memiliki implikasi buruk terhadap keseluruhan Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia haruslah ditolak.

Kerukunan Nasional Bangsa Indonesia yang terbangun dari susunan keseluruhan umat beragama yang ada di Indonesia. Budaya kerukunan yang anti diskriminasi berlandaskan sesuai dengan Pancasila 1 Juni 1945 yang digali oleh Bung Karno. Dalam Nation and Character Building , menjadi tanggungjawab bersama seluruh warga Bangsa Indonesia untuk menyusun kembali serpihan Budaya Nasional Indonesia. Dimulai dari gotong Royong, kerukunan nasional dan lain-lain yang merupakan wujud akar tradisi masyarakat Indonesia.

Melalui pembangunan Kepribadian Budaya kita dapat kembali mendapatkan posisi yang terhormat dalam Hubungan Internasional. Kepribadian Budaya dimulai dari lingkungan kepribadian terkecil yaitu, keluarga ataupun komunitas terkecil yang ada di dalam masyarakat.

……telah masyhur dimana-mana, sampai diluar negeri sekalipun, bahwa jiwa Gotong Royong adalah salah satu corak daripada kepribadian Indonesia. Tidak ada satu negeri dikolong langit ini yang disitu gotong royong adalah satu kenyataan hidup didesa-desa, satu living reality, seperti di Indonesia ini. Tidak ada satu bangsa yang didalam hidup-keagamaannya begitu toleran seperti Bangsa Indonesia ini…..(“Jalannya Revolusi Kita-JAREK”-Amanat Bung Karno Hari Proklamasi 17 Agustus 1960)

Bung Karno Memberi Jawaban

Ketika menghadapi keterpurukan Bangsa Indonesia, kita semua sebagai warga dari Negeri Nusantara memang harus merenungi kembali Pokok-pokok pikiran utama Bung Karno termasuk didalamnya tentang uraian yang jelas Globalisasi maupun langkah kedepan. Membangun Kemandirian Bangsa dalam cerminan mewujudkan Tujuan Negara yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 (asli) alinea ke-IV yaitu terciptanya masyarakat yang adil dan makmur. Globalisasi tak bisa dihindari akan tetapi globalisasi bisa dilunakkan. Membangun Semangat Bersama untuk kemandirian Bangsa. Wassalam.


Contact Penulis : avenjatim@gmail.com

Riwayat Organisasi :
1998-2000 Ketua Solidaritas Mahasiswa untuk Pembebasan Rakyat (SMPR)
2001-2002 SekJen BEM FISIP UNAIR
2002-2003 Presidium Nasional Komite Pendidikan Bersama Indonesia (KPBI)
2004-2005 Presidium Komite Mega Rakyat Jawa Timur (KMR)
2010 - 2015 Ketua Departemen Pemuda DPD PDI Perjuangan Jawa Timur

Sumber Berita :