MENAKAR PELUANG KADER INTERNAL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR DALAM PILKADA JATIM 2018
Oleh : Aven Januar
Badan Infokom DPD PDI Perjuangan Jawa Timur
Situasi politik untuk pemilu kepala daerah Jawa Timur 2018
terus menghangat. Saat ini, perhatian sedang menyoroti arah dukungan Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). PDI-P, sebagai partai pemilik 19 kursi
di DPRD Jatim ini bisa menjadi suatu kekuatan bagi bakal calon gubernur yang
ingin menarik dukungan dari partai politik. Dengan 19 kursi, PDI-P hanya
membutuhkan 1 kursi dari parpol koalisi lainnya untuk memenuhi prasyarat
dukungan. Beredar banyak nama yang masuk dalam radar Dewan Pimpinan Pusat maupun
Dewan Pimpinan Daerah PDI-P, diantaranya adalah Wakil Gubernur Incumbent, Saifullah
Yusuf atau Gus Ipul, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, hingga Bupati
Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
Terlepas dari mekanisme penjaringan internal maupun spekulasi
yang berkembang, penulis menilai peluang PDI-P dalam Pilkada Jatim 2018 menjadi
sorotan serius bagi para pelaku politik lainnya maupun partai politik lainnya
khusus tampilnya kader internal PDI-P menuju kursi panas Gubernur Jawa Timur
2018 – 2023 ini. Ada dua hal utama yang menjadi rujukan serius terkait positioning
PDI-P Jatim dalam Pilkada 2018. Pertama soliditas basis massa internal partai
yang sudah diakui selama ini hal ini juga tercatat perkembangan suara pemilih
PDI-P Jatim sejak 2004, 2009 hingga 2014 mengalami peningkatan walaupun
rata-rata suara belum setara dengan suara PDI-P di tahun 1999 lalu. Kedua, kemampuan
PDI-P dalam memberikan efek kejut, khususnya terkait calon internal partai, hal
ini bisa ditinjau dari Pilkada DKI 2013 dengan memunculkan Joko Widodo, dan
pada Pilkada Jawa Tengah di tahun yang sama dengan calon internal Ganjar
Pranowo, saat itu keduanya merupakan calon underdog diantara calon yang diusung
partai lainnya.
Menakar Calon Gubernur dari Kader Internal PDI-P Jatim
Penulis mencatat setidaknya ada 6 (enam) kader internal
partai PDI-P Jatim yang bisa muncul sebagai kandidat dengan efek kejut yang
tinggi dalam Pilkada Jatim 2018
mendatang. Yakni :
1. 1. Pramono Anung
Diantara cagub internal lainnya, tingkat
popularitas senior partai ini dibilang lumayan baik dikalangan internal partai
maupun eksternal partai. Walaupun saat ini Pramono Anung, menjabat sebagai
Menteri Sekretaris Kabinet sejak 12 Agustus 2015 lalu ini, tapi Pramono Anung
adalah salah satu kader internal yang diprediksi mampu menandingi popularitas
Gus Ipul sebagai kandidat cagub incumben. Ketokohan Pramono Anung dikalangan
struktural partai kota/kabupaten hingga tingkat kelurahan memiliki keterikatan
emosional yang sangat kuat. Hal ini juga didorong dengan latar belakang
terpilihnya Pramono Anung sebagai anggota DPR RI selama 4 periode
berturut-turut melalui Daerah Pemilihan Jawa Timur. Pasca meninggalnya tokoh
sentral PDI-P Jawa Timur, yakni Ir. Soetjipto (eks Cagub Jatim 2008), figur
Pramono Anung dipercaya mampu menjadi figur pemersatu dikalangan internal
partai di Jawa Timur.
2. 2. Kusnadi
Figur Ketua DPD PDI-P Jatim ini juga salah satu
yang dipercaya mampu menjadi figur pemersatu partai dikalangan internal partai.
Tingkat Popularitas tokoh senior partai ini juga tidak bisa dipandang sebelah
mata, Kusnadi adalah salah satu Anggota DPRD Jatim yang telah terpilih selama 4
kali berturut-turut melalui Daerah Pemilihan I Jawa Timur, Surabaya-Sidoarjo.
Sebelum menjabat sebagai Ketua, Kusnadi adalah Sekretaris DPD, keberhasilan
beliau sebagai panglima mesin internal partai, keberhasilannya meningkatkan
suara partai 2009 menuju 2014, adalah keberhasilan Kusnadi yang tercatat
dikalangan internal partai. Selain basis dukungan politik, Kusnadi yang
memiliki latar belakang sebagai Pendidik, yakni Staf Pengajar Universitas 17
Agustus Surabaya, figur Kusnadi juga memiliki basis dukungan yang luas
khususnya dikalangan pendidik atau dunia pendidikan di Jawa Timur.
3. 3. Bambang Dwi Hartono
Mantan Walikota Surabaya dua periode ini juga
merupakan salah satu tokoh internal partai PDI-P Jatim yang memiliki
popularitas tinggi di Jawa Timur. Kinerjanya selama dua periode memimpin Kota
besar nomer dua Se-Indonesia ini, dipercaya masyarakat Jawa Timur sebagai
keberhasilan yang luar biasa. Ketika menjabat Walikota Surabaya, Bambang DH
menggarap banyak program populis di Kota Surabaya, antara lain penataan
drainase kota secara besar-besaran untuk antisipasi banjir, menata dan banyak
membangun taman kota sebagai lahan resapan air, hingga penggratisan biaya
sekolah dasar dan menengah. Dibawah kepemimpinan Bambang DH, pada tahun 2009,
Surabaya meraih penghargaan “The Best Cost Effectiveness City” dari 133 kota
lainnya se-Asia. Penghargaan tersebut ditujukan atas keberhasilannya menciptakan
kota dengan biaya hidup paling murah atau rendah se Asia. Selain keberhasilan
dalam memimpin birokrasi, Bambang DH panggilan akrabnya, juga dikenal
dikalangan internal partai, sebagai tokoh kontroversial yang memiliki basis
dukungan fanatik yang kuat. Selain Pramono Anung, Bambang DH juga dikenal
dikalangan internal partai, sebagai pewaris Ir.Sutjipto sebagai figur pemersatu
partai.
4. 4. Tri Rismaharini
Walikota Surabaya dua Periode ini juga memiliki
popularitas yang tinggi, dengan gaya kepemimpinan sederhana dan blak-blakan ini
dipercaya masyarakat sebagai kepemimpinan ala arek Jawa Timur. Risma panggilan
akrabnya ini adalah wanita pertama yang terpilih sebagai Walikota Surabaya
sepanjang sejarah. Risma juga tercatat sebagai Walikota wanita pertama melalui
mekanisme pemilihan langsung sepanjang sejarah demokrasi di Indonesia ini.
Berbagai prestasi nasional maupun internasional telah diraihnya, menjadikan
figur risma menjadi penantang serius bagi kandidat kuat, Gus Ipul. Dikalangan
internal partai PDI-P, Risma adalah figur baru mengingat latar belakangnya
sebagai mantan birokrat karier di Pemkot Surabaya ini. Tapi mengingat
popularitasnya yang tinggi, kalangan internal partai pun perlahan mulai menaruh
kepercayaan untuk menjadikan Risma sebagai salah satu Cagub yang mampu
memberikan kemenangan bagi PDI-P Jatim setelah gagal dalam Pilkada 2008 maupun
2013 lalu ini.
5. 5. Budi Sulistyono
Wakil Bupati Ngawi dua periode dan Bupati Ngawi
dua periode ini merupakan salah satu calon yang memiliki garis kepemimpinan
terpanjang di Jawa Timur. Jika selesai masa jabatan periode keduanya ini, maka
Budi Sulistyono atau yang akrab disapa Kanang ini telah memimpin Kabupaten
Ngawi selama 20 tahun. Selain kepemimpinan yang panjang, Kanang juga salah satu
Bupati di Jawa Timur yang memiliki sederet prestasi yang tidak bisa dianggap
remeh, antara lain program penghijauan yang menyabet prestasi penghijauan
tingkat nasional, program penyelamatan sejumlah cagar budaya dimulai dari
benteng Van Den Bosch, dan bangunan bersejarah peninggalan dr KRT Radjiman
Wedyodiningrat. Disebagian besar Jawa Timur bagian barat, Kanang memiliki
tingkat popularitas dan tingkat elektabilitas yang tinggi.
6. 6. Eddy Rumpoko
Walikota Batu dua periode ini 2007-2012 dan
2012 – 2017 ini merupakan putra sulung almarhum Brigjen Sugiyono yang dikenal
Ebes Sugiyono yang merupakan perintis berdirinya PS Arema bersama Acub Zaenal.
Sejak menjabat sebagai Walikota Batu pada 2007 lalu, Eddy Rumpoko berhasil
menyulap Kota Batu sebagai destinasi wisata nasional. Berbagai Inovasi dan
terobosannya, saat ini obyek wisata Kota Batu telah meningkat menjadi 10 objek
wisata pada tahun 2014 lalu. Beberapa diantaranya telah dikenal sebagai wisata
nasional yakni Jatim Park, Museum Transportasi Nasional dan Batu Night
Spectacular. Dengan latar belakang pribadi yang kental dikalangan Arema mania, sosok Eddy Rumpoko memiliki popularitas yang begitu tinggi khususnya di wilayah Malang Raya dan Sekitarnya.
Selain faktor ketokohan kader internal, PDI-P
Jatim memiliki keunggulan yang lain dibanding parpol lainnya, yakni kemenangan 13
pilkada dari total 19 pilkada serentak di 9 desember 2015 lalu ini. 70%
diantaranya adalah kader internal PDI-P, yakni, Tri Rismaharini di Kota
Surabaya, Samanhudi Anwar di Kota Blitar, Marhaenis di Kab Blitar, Yusuf
Widiatmoko di Kab Banyuwangi, Raharto Teno di Kota Pasuruan, Budi Sulistyono di
Kab Ngawi dan Hariyanti Sutrisno di Kab Kediri. Terlepas dari keberhasilan
dalam Pilkada Kab/Kota tidak berpengaruh secara signifikan dalam Pilkada skala
provinsi, akan tetapi PDI-P Jatim telah menunjukkan keberhasilannya dalam
pemanasan mesin partai maupun menjaga konsistensi basis dukungan kolektif
maupun basis dukungan fanatik partai.
#pilkada
#jatim
#jawatimur
#2018
#avenjanuar
#pdip
#pdiperjuangan
#trirismaharini
#bambangdh
#pramonoanung
#eddyrumpoko
#kanang
#budisulistyono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar