Anak Mentari
Bung Aven
Kenapa aku harus tertunduk dan tersipu ketika aku hanya terlahir dari keluarga di tepian kota
Yang justru banyak mengajarkan aku tentang bagaimana menegakkan kepala untuk tidak sombong
Yang banyak mengajarkan tentang menikmati indahnya keterbatasan
Yang mengajarkan aku bagaimana mengepalkan tinju keatas tanpa harus menantang keadaan
Banyak yang putih dan hitam datang menawarkan bantuan untuk ku melangkah.
Tapi kutolak dengan perlahan, kujawab dengan tegas
Jika mentari mampu memberikan sinarnya esok hari maka aku akan berdiri didepannya dan tetap hidup
Jika sang bulan masih setiap malam menyapaku dengan senyuman, kuhantarkan kepala ku untuk meneduhkan dalam belaiannya
Banyak yang bersedih hati untuk menangisi keadaan yang serba terbatas
Kuteriakan kepada mereka tentang apa yang harus mereka bangunkan
Tak ada satu pemerintah pun di dunia yang mau memikirkan kita
Tak ada satu pun pemimpin yang mau menanggungjawabi kesedihan di malam-malam mu
Tak ada satu pun, Ingat Itu !!!!
Biarkan hari ini dan esok, kita bertarung, ya bertarung seperti singa yang sedang lapar
Biarkan rasa lapar menjadi kan kita gagah layaknya bloody martini
Tapi ingat tetap Cerdiklah seperti Ular dan Tuluslah seperti Merpati
karena kita terlahir sebagai anak mentari yang dibanggakan oleh para kaum papa
Karena kita anak mentari !!! alam lah yang membelai mu, alam lah yang menjaga mu, alam lah yang mengajarkan mu……
Bung Aven
Tidak ada komentar:
Posting Komentar