create your own banner at mybannermaker.com!

Jumat, 29 Januari 2021

Filosofi Bakso

Filosofi Bakso


Bagi saudara kita dari Tiongkok, bakso memiliki filosofi sederhana tapi bermakna sangat tinggi. Dimulai dari proses pembuatannya bakso, yang merupakan gumpalan daging itu disatukan oleh tepung tapioka. Yang digulung dengan makna menyatukan atau reunite. Menyatukan hati, menyatukan persaudaraan, menyatukan tekad dan menyatukan pikiran. Maka itu umum bagi masyarakat Tiongkok, bakso disajikan di event event tertentu seperti halnya reuni keluarga, reuni sekolah, reuni marga dan sejenisnya. Jika ditarik ke agama Kristen, yang mengenal dengan bahasa perjamuan. Atau bahkan Agama Islam dengan bahasa Silaturahmi.

Kata silaturahmi berasal dari bahasa Arab yakni Shilah yang artinya hubungan atau sambungan dan Ar- rahim yang bermakna kerabat atau saudara. Kata silaturahim kemudian diserap ke dalam Bahasa Indonesia yakni silaturahmi yang artinya tali persahabatan (persaudaraan), dan bersilaturahmi yang artinya mengikat tali persahabatan (persaudaraan). 

Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur dan ditaburi bawang goreng dan seledri. Hal inipun memperkuat filosofi reuni itu sendiri, dengan ragam itu menunjukkan bahwa berbagai ras, suku bangsa, agama dan antar golongan bisa disatukan dalam satu kesatuan yang utuh. 

Indonesia yang dihuni 270.203.917 jiwa pada tahun 2020, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Indonesia juga memiliki 721 bahasa daerah, merujuk pada sensus penduduk oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, Indonesia memiliki sekitar 1.340 suku bangsa yang hidup di kurang lebih 17 ribu pulau besar maupun kecil. Ini yang menyebabkan besarnya potensi ancaman perpecahan antar penduduk dengan berbagai latar belakang yang bisa dipecah belah. 

Renungan yang dalam dari filosofi Bakso untuk kondisi NKRI yang saat ini sedang dalam kondisi terpecah belah oleh berbagai isu dan aksi. Saatnya merakit kembali bingkai NKRI kita dalam semangat membangun negeri ini. Berbagai perbedaan agama,  ras,  suku bangsa dan lainnya justru memperkuat harmonisasi kehidupan antar penduduk untuk saling mengenal dan saling memahami.  

Selamat Pagi NKRI !

salam, 

Aven Januar

Koordinator Forum Jokowi Jawa Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar